Amerika Serikat Tarik Marinirnya dari Okinawa

Reporter

Editor

Jumat, 27 April 2012 13:54 WIB

Tentara Marinir Amerika Serikat di Afghanistan. AP Photo/Abdul Khaliq Kandahari

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat dan Jepang mencapai kata sepakat atas penarikan ribuan pasukan marinir dari kepulauan Okinawa. Seluruh marinir ini akan ditempatkan di Guam, Hawaii, dan tempat lainnya di kawasan Asia Pasifik.

Selanjutnya, 9.000 marinir itu akan dikirim ke "lokasi di luar Jepang". Demikian bunyi pernyataan pers bersama yang dikeluarkan oleh Washington dan Tokyo. "Sekitar 10 ribu pasukan akan tetap dipertahankan."

Kesepakatan itu dicapai saat Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda akan berkunjung ke Washington pekan depan untuk membahas kerja sama pertahanan kedua negara.

Namun isi kesepakatan tersebut tak menyinggung masalah penutupan Pangkalan Angkatan Udara Futenma di Okinawa. Jepang, yang hingga saat ini tak sanggup mencari lokasi pengganti pangkalan Futenma sesuai dengan kesepakatan yang diteken pada 2006 sebelum penarikan pasukan Amerika Serikat.

Dalam jumpa pers bersama itu dinyataan pula bahwa mereka akan merelokasi pasukan yang ada di Futenma untuk ditempatkan di Kamp Schwab, kawasan sebelah utara Naha. Menurut koresponden BBC di Tokyo, Roland Buerk, pengumuman tersebut sengaja disampaikan ke media sebelum kunjungan Noda ke Washington pekan depan.

Keberadaan pasukan Amerika Serikat di kepulauan Okinawa sudah lama menjadi masalah kontroversial di dalam negeri. Warga lokal di Okinawa mengatakan keberadaan Futenma sebagai pangkalan militer yang dekat dengan kota sangat berbahaya dan bising. Warga ingin agar pangkalan tersebut dipindahkan ke pulau lain.

Selain membahayakan, di kawasan ini kerap terjadi tindak kriminal yang diperbuat oleh personel militer Amerika Serikat, termasuk kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh tiga anggota militer Amerika Serikat terhadap seorang gadis berusia 12 tahun.

Buerk mengatakan penempatan pasukan Amerika Serikat di Jepang dibutuhkan oleh kedua negara untuk penyeimbang kekuatan militer di Asia, terutama sejak meningkatnya kekuatan militer Cina.

Bekas Perdana Menteri Yukio Hatoyama berjanji akan melanjutkan upaya penghapusan pangkalan militer di kepulauan, namun dia mengundurkan diri pada 2010 lalu ketika dia gagal mendapatkan kesepakatan untuk memindahkannya ke lokasi lain. Hingga saat ini belum jelas lokasi baru untuk memindahkan pasukan dari Futenma.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta mengatakan Amerika akan bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Jepang untuk "mewujudkan keputusan ini".

"Jepang tak berniat memutuskan hubungan persahabatan karena sebagai kawan dekat," katanya. "Dan, ke depan, kami akan menjalin hubungan yang lebih kuat karena kami memiliki tantangan keamanan di kawasan." Pasukan Amerika Serikat secara keseluruhan berjumlah 50 ribu personel.

BBC | CHOIRUL























Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya