Pemain Sepak Bola Kuba Cari Suaka di Amerika  

Reporter

Editor

Rabu, 11 April 2012 10:28 WIB

Yosmel de Armas (kanan). cbc.ca

TEMPO.CO, Nashville - Teka-teki keberadaan pemain sepak bola Kuba yang hilang beberapa pekan ketika berada di Amerika Serikat untuk mengikuti babak kualfikasi olimpiade terjawab sudah.

Menurut pengacaranya, Yosmel de Armas, pemain belakang tim internasional Kuba itu, mencari suaka ketika kesebelasan yang dibelanya berada di Nashville akhir Maret lalu. Dia bermain pada 24 Maret 2012 saat Kuba mengalahkan El Salvador 4-0. Namun pada laga berikutnya, 26 Maret, dia tak muncul dalam skuad Kuba.

Ketika keberadaan salah satu pemainnya ditanyakan kepada pelatih, dia mengatakan de Armas sakit dan ingin tinggal di hotel untuk istirahat saat rekan-rekannya berlaga. Namun, usai timnya bertanding, dia tidak berada di Nashville.

Pengacara Alex Solomiany di Miami mengatakan, de Armas tidak berada di hotel saat tim bertanding. Dia tiba di Miami, 26 Maret 2012, atau 27 Maret 2012 dengan bus dari Nashville.

Solomiany menambahkan, pemain ini menghubunginya Selasa atas rekomendasi rekan-rekannya di komunitas masyarakat Kuba di sini. "Saya mewakili dia," ujarnya seraya menjelaskan ketika Atmas meninggalkan tim yang menginap di hotel di Nashville, dia membawa seluruh pakaiannya yang ada di ransel punggung.

"Kami sedang menyiapkan permohonan suaka ke Departemen Keamanan Dalam Negeri," ujar Solomiany. Harapan kami, katanya, permohonan ini dikabulkan dalam dua atau tiga hari kemudian. Dia mengatakan, kini de Armas "kebingungan" karena dia sendirian di sini. "Dia punya teman, tapi tak punya keluarga."


REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.

Baca Selengkapnya

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.

Baca Selengkapnya

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.

Baca Selengkapnya

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.

Baca Selengkapnya

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.

Baca Selengkapnya

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.

Baca Selengkapnya