TEMPO.CO , Washington - Pada usia 18 bulan, Billy Pagoni didiagnosis mengidap autisme parah. Kelainan ini sangat melumpuhkan; dia kesulitan bicara.
Saat ini dia berusia 20 tahun, akan lulus dari SMA di Naples, Florida, dan ingin kuliah. Hanya, keinginannya terpatahkan karena tidak ada program yang tersedia untuk kebutuhan khususnya.
Namun Billy tak putus asa. Ia memanfaatkan media sosial untuk membuat permohonan publik kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk membantu dia mendaftar ke sebuah perguruan tinggi atau universitas dan melanjutkan pendidikan.
"Dear Presiden Obama, nama saya Billy Pagoni," ucapnya di sebuah video yang diposting di Facebook. "Saya ingin menjadi tukang roti. Saya siswa yang baik. Saya tidak pernah membolos. Saya mendapatkan A di rapor saya. Tolong, bisakah Anda membantu saya untuk bisa kuliah? Saya seorang Amerika. Saya autis."
Videonya kini tersebar secara online di Internet hanya beberapa hari setelah ia merekam dan mengunggahnya. Belum ada jawaban dari Gedung Putih terkait dengan permintaannya.
Menurut angka terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, satu dari 88 anak di AS telah diidentifikasi dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Ketika Billy pertama kali didiagnosis, hampir 18 tahun lalu, perbandingan itu baru dua di antara 10.000.
TRIP B | FOX NEWS
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya