TEMPO.CO, Colorado - Sedikitnya lima rumah hangus dan satu korban ditemukan tewas dalam kebakaran hebat di pegunungan barat daya Denver, Amerika Serikat. Hingga kini api telah menghanguskan lahan seluas 7,2 kilometer persegi.
Kepolisian setempat belum mengumumkan nama korban tewas. Mayatnya ditemukan Senin malam setelah api dengan cepat menyebar akibat embusan angin. Dalam hitungan jam api menghanguskan apa saja yang dilewatinya.
Api baru mencapai luas sekitar lima hektare--sekitar empat lapangan sepak bola--ketika dilaporkan pada tengah hari Senin. Namun hingga malam, seperti dijelaskan juru bicara sheriff Jefferson County, Jacki Kelley, api telah menyebar hingga 7 kilometer persegi.
Pihak berwenang telah memerintahkan warga yang menghuni lebih dari 900 rumah untuk mengungsi. Mereka memperingatkan api masih aktif dan mengatakan kepada warga untuk tidak mencoba pulang hanya demi menyelamatkan hewan peliharaan atau harta benda.
Wilayah yang terbakar berada di tengah hutan pinus dan padang rumput. Beberapa rumah mewah ada di kawasan ini.
Sekitar 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melindungi rumah semalam. Bantuan juga datang dari Arizona. Mereka berharap segera dikirim bantuan berupa pesawat pemadam kebakaran untuk turut membantu mengendalikan api.
Beberapa sekolah di Conifer dan di pinggiran Denver barat daya dijadikan lokasi pengungsian. Kurang dari 100 orang berada di penampungan di Sekolah Tinggi Conifer, Senin malam. Hingga berita ini ditulis, pemadam kebakaran masih berjuang mengendalikan api.
TRIP B | AP
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya