David Cameron Diguncang Skandal Sumbangan Pengusaha

Reporter

Editor

Selasa, 27 Maret 2012 06:04 WIB

Pemimpin Partai Konservatif Inggris David Cameron mengunjungi sebuah sekolah dasar pada masa kampanye tahun 2010 yang lalu. CFP Vision China

TEMPO.CO , London:- Perdana Menteri Inggris David Cameron berjanji akan menyelidiki penyimpangan penggalangan dana dari sejumlah pengusaha ke petinggi partai konservatif.



Pengusaha diminta memberikan 250 ribu pound sterling per tahun dengan imbalan akses eksklusif dan kebijakan pemerintahan. Bendahara partai, Petrus Cruddas, mundur setelah munculnya rekaman video skandal yang terbit di surat kabar Sunday Times pada Ahad lalu.

Cameron berusaha membenahi dan menyelamatkan partai atas kasus yang sedang menerpa. "Ini bukan cara kita mengumpulkan uang di partai Konservatif, seharusnya tidak terjadi," kata Cameron.

Wartawan Sunday Times menyamar sebagai pemodal internasional asal Timur Tengah, Liechtenstein, dan menawarkan kontribusi kepada partai. Cruddas menjanjikan sang donatur bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah. Ia juga menjanjikan akses kepada pengusaha untuk bisa menikmati makan malam dengan Cameron dan istrinya, Smantha, di apartemen pribadi, Downing Street. Skandal ini juga mengguncang posisi Cameron, yang memulai jabatan pada Mei 2010.

Padahal Undang-Undang Pemilu di Inggris melarang sumbangan dari asing. Surat kabar itu menyebutkan, Cruddas menyarankan mereka mendirikan anak perusahaan di Inggris. "Jika Anda tidak puas tentang sesuatu, kita akan mendengarkan dan memasukkannya ke dalam komite kebijakan," kata Cruddas.

Wakil Ketua Partai Konservatif, Michael Fallon, mengatakan Cruddas telah berbohong. "Tidak ada sumbangan yang ditawarkan. Kalaupun ada, tentu tidak akan diterima," kata Fallon kepada Sky TV.
Cameron enggan menjelaskan siapa yang diundang dalam makan malam itu. Saat ini Partai Konservatif memiliki beberapa donatur sumbangan, salah satunya sumbangan tahunan sebesar 50 ribu pound sterling.

Pemimpin Partai Buruh, Ed Miliband, meminta kasus itu diungkap sampai tuntas. Menurut dia, kasus ini sangat serius karena sebelumnya pemerintah telah memotong tarif pajak yang mengurangi pendapatan pemerintah. "Kami perlu tahu apa akses yang dibayar dan apa kontribusi dalam interaksi antara perdana menteri, kanselir, dan donor Partai Konservatif," ujarnya.

BBC | REUTERS | EKO ARI

Berita Dunia Pilihan

Rekor Baru Skor Sepakbola, 58-0

James Cameron Taklukan Laut Terdalam di Dunia

Istri Penembak di Afgan Angkat Bicara

Korsel Ancam Tembak Jatuh Roket Korut

Kunci Sukses Cangkok Jantung Mantan Wapres AS

Ramai-ramai Desak Pyongyang

Loyalis Beijing Pimpin Hong Kong

Suu Kyi Sakit, Kampanye Dibatalkan

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya