Anti Amerika Meluas di Afganistan

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 04:28 WIB

Sekelompok pria Afganistan meneriakan slogan anti-Amerika saat aksi protes pembakaran Alquran di markas NATO, di Jalalabad (22/2). REUTERS/Parwiz

TEMPO.CO , Jakarta:- Semangat anti-Amerika meluas dan menguat di Afganistan paska pembunuhan 16 warga sipil di provinsi Kandahar selatan pada Senin 12 Maret 2012. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul mengeluarkan peringatan kepada warganya yang tinggal di negara itu tentang kemungkinan aksi balas dendam atas pembunuhan massal oleh pasukan Amerika Serikat.



Pembantaian 16 warga sipil diantaranya 9 anak-anak dan tiga perempuan, menambah panjang daftar aksi memalukan pasukan Amerika hingga di Afganistan. Sehingga Presiden Barack Obama kembali memohon maaf atas peristiwa tragis dan mengagetkan itu.



Ia juga berjanji secepatnya melakukan investigasi dan akan memberikan laporan yang akuntabel kepada Afganistan.



Peristiwa ini terjadi berselang hanya sekitar tiga minggu setelah peristiwa pembakaran salinan Al Quran di markas tentara Amerika Serikat yang membuat Obama memohon maaf kepada rakyat Afganistan .



Pembunuhan masal itu juga terjadi hanya beberapa hari setelah Afganistan dan Amerika Serikat membuat perkembangan signifikan dari pembahasan Perjanjian Kemitraan Strategis. Perjanjian ini membolehkan penasehat Amerika dan pasukan khusus untuk tetap tinggal di Afganistan setelah pasukan asing ditarik keluar dari Afganistan tahun 2014.



Advertising
Advertising

Meski maaf telah disampaikan Obama, amarah warga Afganistan terlanjur mendidih. Mereka menuntut Amerika segera angkat kaki dari negaranya. “Kehadiran pasukan asing di sini hanya memberikan kami sedikit manfaat, kami justru kehilangan segala sesuatu-hidup kami, harga diri dan negara kami untuk mereka,” kata Haji Najiq, pemilik took di Kandahar.



“Penjelasan atau maaf tidak akan membawa kembali yang mati. Lebih baik bagi mereka meninggalkan kami sendiri dan biarkan kami hidup damai.”



“Orang Amerika itu bilang akan keluar tahun 2014. Mereka harus pergi sekarang supaya kami dapat hidup damai,” kata Mohammad Fahim, 19 tahun, seorang mahasiswa. “Bahkan sekalipun Taliban kembali berkuasa saudara-saudara tua kami dapat mengatasinya.”



Presiden Afganistan Hamid Karzai mengutuk pembunuhan warganya. “Ini pembunuhan, pembunuhan yang sengaja ditujukan kepada warga sipil yang tak bersalah, ini tidak dapat dimaafkan,” ujar Karzai.



Kecaman Karzai tak membuat rakyat Afganistan mendukungnya karena mereka selama ini menuding Karzai sekutu Amerika Serikat.



“Semoga Allah membunuh anak satu-satunya Karzai, sehingga dia merasakan apa yang kami rasakan,” teriak seorang perempuan dari dalam rumahnya.



Sedangkan Taliban bersumpah akan membalas aksi pembunuhan yang terjadi di wilayah pusat kekuatan milisi tersebut.

AP I REUTERS I ASIAONE I MARIA RITA

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya