Putin Minta Warga Rusia Tak Berkhianat  

Reporter

Editor

Jumat, 24 Februari 2012 05:05 WIB

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO , Moskow: Sekitar seratus ribu orang berkumpul di stadion di pusat Kota Moskow kemarin untuk mendukung Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin maju dalam pemilihan presiden pada 4 Maret mendatang. Di hadapan para pendukungnya, Putin mengajak seluruh warga Rusia untuk melindungi negaranya dan tidak menjadi pengkhianat.

"Tolong, jangan biarkan orang lari ke luar negeri dan berkhianat kepada tanah airnya," kata Putin di hadapan sekitar 130 ribu pendukungnya dengan penuh semangat.

Putin tidak melanjutkan penjelasannya. Namun para pendukungnya, seperti diberitakan Ria Novosti kemarin, telah menuding para tokoh dan oposisi antipemerintah dibayar oleh kekuatan Barat.

"Kami tidak akan biarkan satu orang pun mencampuri urusan dalam negara kami dan memaksakan keinginan mereka atas kami, karena kami memiliki keinginan kami sendiri," kata Putin. "Kami bangsa pemenang. Ini gen kami."

Yel "yes, yes" memenuhi stadion berkapasitas sekitar 130 ribu orang itu. Putin memastikan akan memenangi pemilihan kepada para pendukungnya. "Kita pembela tanah air kita!" ujar Putin. Para pendukung Putin kemudian berpawai mengelilingi kota dengan membawa bendera dan spanduk-spanduk.

Aksi demo ini berlangsung menjelang sembilan hari pemilihan umum digelar. Komisi Pemilihan Pusat Rusia akan memberlakukan masa tenang mulai 3 Maret hingga hasil pemilihan resmi diumumkan.

Kelompok pelobi industri terbesar Rusia, The Union of Machine Builders, dan perusahaan susu Russkoye Moloko serta sejumlah perusahaan lainnya memasang spanduk mendukung Putin.

Sejumlah media Rusia mengungkapkan, aparat berwenang menekan perusahaan-perusahaan milik negara untuk ikut dalam pawai tersebut. Namun perusahaan-perusahaan yang dimintai konfirmasi membantah adanya tekanan.

Pemimpin kelompok anti-Putin, Left Front Movement, Sergei Udaltsov, mengatakan aparat berwenang Moskow telah menolak permohonan izin dari para oposisi yang tergabung dalam For Fair Elections untuk menggelar pawai pada 26 Februari mendatang. "Kami gagal mencapai kesepakatan (dengan Balai Kota Moskow)," ujar Udaltsov.

Meski tidak dapat izin, kata Udaltsov, para anggota oposisi yang berjumlah sekitar 34 ribu orang akan menggelar flash mob pada tanggal yang sama di Taman Revolusi dekat Tembok Kremlin. "Pertemuan publik didukung oleh wakil Duma (parlemen) yang akan memberikan jaminan keselamatan," katanya.

RIA NOVOSTI | BBC | MARIA RITA

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya