TEMPO.CO , Moskow: Sekitar seratus ribu orang berkumpul di stadion di pusat Kota Moskow kemarin untuk mendukung Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin maju dalam pemilihan presiden pada 4 Maret mendatang. Di hadapan para pendukungnya, Putin mengajak seluruh warga Rusia untuk melindungi negaranya dan tidak menjadi pengkhianat.
"Tolong, jangan biarkan orang lari ke luar negeri dan berkhianat kepada tanah airnya," kata Putin di hadapan sekitar 130 ribu pendukungnya dengan penuh semangat.
Putin tidak melanjutkan penjelasannya. Namun para pendukungnya, seperti diberitakan Ria Novosti kemarin, telah menuding para tokoh dan oposisi antipemerintah dibayar oleh kekuatan Barat.
"Kami tidak akan biarkan satu orang pun mencampuri urusan dalam negara kami dan memaksakan keinginan mereka atas kami, karena kami memiliki keinginan kami sendiri," kata Putin. "Kami bangsa pemenang. Ini gen kami."
Yel "yes, yes" memenuhi stadion berkapasitas sekitar 130 ribu orang itu. Putin memastikan akan memenangi pemilihan kepada para pendukungnya. "Kita pembela tanah air kita!" ujar Putin. Para pendukung Putin kemudian berpawai mengelilingi kota dengan membawa bendera dan spanduk-spanduk.
Aksi demo ini berlangsung menjelang sembilan hari pemilihan umum digelar. Komisi Pemilihan Pusat Rusia akan memberlakukan masa tenang mulai 3 Maret hingga hasil pemilihan resmi diumumkan.
Kelompok pelobi industri terbesar Rusia, The Union of Machine Builders, dan perusahaan susu Russkoye Moloko serta sejumlah perusahaan lainnya memasang spanduk mendukung Putin.
Sejumlah media Rusia mengungkapkan, aparat berwenang menekan perusahaan-perusahaan milik negara untuk ikut dalam pawai tersebut. Namun perusahaan-perusahaan yang dimintai konfirmasi membantah adanya tekanan.
Pemimpin kelompok anti-Putin, Left Front Movement, Sergei Udaltsov, mengatakan aparat berwenang Moskow telah menolak permohonan izin dari para oposisi yang tergabung dalam For Fair Elections untuk menggelar pawai pada 26 Februari mendatang. "Kami gagal mencapai kesepakatan (dengan Balai Kota Moskow)," ujar Udaltsov.
Meski tidak dapat izin, kata Udaltsov, para anggota oposisi yang berjumlah sekitar 34 ribu orang akan menggelar flash mob pada tanggal yang sama di Taman Revolusi dekat Tembok Kremlin. "Pertemuan publik didukung oleh wakil Duma (parlemen) yang akan memberikan jaminan keselamatan," katanya.
RIA NOVOSTI | BBC | MARIA RITA
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya