Pengadilan Maladewa Perintahkan Nasheed Ditangkap

Reporter

Editor

Kamis, 9 Februari 2012 14:46 WIB

Mohamed Nasheed (baju kuning). REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO , Kolombo - Pengadilan kriminal Maladewa mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap bekas Presiden Mohamed Nasheed dan mantan Menteri Pertahanan. Namun tuduhan yang dialamatkan kepada keduanya tidak jelas. Demikian keterangan seorang pejabat senior di partai pimpinan Nasheed, Partai Demokratik Maladewa (MDP).

"Benar ada surat perintah yang ditujukan kepada beliau dan bekas Menteri Pertahanan," kata pejabat MDP, Adam Manik, kepada Reuters. "Kami tak habis pikir, tuduhannya seperti apa," ucapnya.

Presiden Maladewa, Mohamed Nasheed, menyampaikan pengunduran diri melalui siaran televisi pemerintah, Selasa, 7 Februari 2012, waktu setempat. Langkah tersebut sengaja ditempuh demi menghindari pertumpahan darah di negerinya menyusul demonstrasi besar-besar di berbagai jalam utama Ibu Kota Male yang digalang sekelompok polisi dan oposisi.

Ketika ditanya mengapa dirinya mengundurkan diri, Nasheed mengatakan, "Sebab saya tak mau ada penembakan terhadap rakyat kami. Mereka mengancam saya dan rakyat. Saya tak menginginkan itu."

Namun Nasheed sangat yakin dirinya masih mendapatkan dukungan rakyat sehingga perlu mencari kantor baru untuk mempersiapkan keikutsertaannya dalam pemilu tahun depan. "Kami yakin rakyat di negeri ini masih ingin bersama kami," ujarnya.

Pengunduran diri Nasheed tak diterima oleh para pendukungnya. Menurut laporan wartawan Al Jazeera, sekitar 3.000 pendukung Nasheed berunjuk rasa di berbagai tempat. Mereka menuntut dikembalikannya jabatan tersebut kepada Nasheed yang telah memenangi kursi pemilu pada 2008 lalu. "Mr. Nasheed harus kembali menjabat sebagai Presiden Maladewa," ujar mereka.

REUTERS | BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Krisis di Maladewa, 7 Tempat Ini Tetap Diminati Turis Indonesia

21 Februari 2018

Krisis di Maladewa, 7 Tempat Ini Tetap Diminati Turis Indonesia

Krisis politik yang terjadi di ibu kota Maladewa, Male, tak menyurutkan animo turis Indonesia untuk berkunjung ke negeri kumpulan atol itu

Baca Selengkapnya

Isu Flu Burung, Raja Salman Batal Kunjungi Maladewa

18 Maret 2017

Isu Flu Burung, Raja Salman Batal Kunjungi Maladewa

Maladewa seharusnya menjadi negeri terakhir dari rangkaian lawatan Raja Salman, tapi isu flu burung membuat rencana itu batal.

Baca Selengkapnya

Dituding Terlibat Terorisme, Mantan Presiden Maladewa Dibui  

14 Maret 2015

Dituding Terlibat Terorisme, Mantan Presiden Maladewa Dibui  

Ia dianggap bersalah memerintahkan penangkapan seorang hakim ketua pada Januari 2012 ketika menjadi presiden.

Baca Selengkapnya

Berbicara ke Wartawan, Eks Presiden Maladewa Diseret Polisi  

24 Februari 2015

Berbicara ke Wartawan, Eks Presiden Maladewa Diseret Polisi  

Presiden yang pertama kali terpilih melalui proses demokrasi ini diadili karena menangkap hakim terkenal di Maladewa.

Baca Selengkapnya

Maladewa Batalkan Pemilihan Ulang Presiden  

19 Oktober 2013

Maladewa Batalkan Pemilihan Ulang Presiden  

Dua calon menolak untuk menandatangani daftar pemilihan setelah diduga ada kecurangan

Baca Selengkapnya

Bocah Korban Pemerkosaan Akhirnya Batal Dicambuk

22 Agustus 2013

Bocah Korban Pemerkosaan Akhirnya Batal Dicambuk

Pengadilan membatalkan hukuman bukan karena desakan masyarakat, melainkan karena sang korban menderita gangguan stres pasca-trauma.

Baca Selengkapnya

Bekas Presiden Maladewa Ditahan  

8 Oktober 2012

Bekas Presiden Maladewa Ditahan  

Mohamed Nasheed dianggap tak mengindahkan panggilan pengadilan.

Baca Selengkapnya

Presiden Maladewa Mundur, Pendukungnya Marah  

9 Februari 2012

Presiden Maladewa Mundur, Pendukungnya Marah  

Yakin masih mendapatkan dukungan rakyat Maladewa.

Baca Selengkapnya

Presiden Maladewa Mundur, Tak Tahan Diberontak

7 Februari 2012

Presiden Maladewa Mundur, Tak Tahan Diberontak

Polisi menguasai televisi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Menteri-menteri Maladewa Rapat Kabinet di Dasar Laut

17 Oktober 2009

Menteri-menteri Maladewa Rapat Kabinet di Dasar Laut

Pemerintah telah mengatur sebuah meja berbentuk tapal kuda di dasar laut dan mereka akan berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan papan putih dan isyarat tangan.

Baca Selengkapnya