TEMPO.CO , Kolombo - Pengadilan kriminal Maladewa mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap bekas Presiden Mohamed Nasheed dan mantan Menteri Pertahanan. Namun tuduhan yang dialamatkan kepada keduanya tidak jelas. Demikian keterangan seorang pejabat senior di partai pimpinan Nasheed, Partai Demokratik Maladewa (MDP).
"Benar ada surat perintah yang ditujukan kepada beliau dan bekas Menteri Pertahanan," kata pejabat MDP, Adam Manik, kepada Reuters. "Kami tak habis pikir, tuduhannya seperti apa," ucapnya.
Presiden Maladewa, Mohamed Nasheed, menyampaikan pengunduran diri melalui siaran televisi pemerintah, Selasa, 7 Februari 2012, waktu setempat. Langkah tersebut sengaja ditempuh demi menghindari pertumpahan darah di negerinya menyusul demonstrasi besar-besar di berbagai jalam utama Ibu Kota Male yang digalang sekelompok polisi dan oposisi.
Ketika ditanya mengapa dirinya mengundurkan diri, Nasheed mengatakan, "Sebab saya tak mau ada penembakan terhadap rakyat kami. Mereka mengancam saya dan rakyat. Saya tak menginginkan itu."
Namun Nasheed sangat yakin dirinya masih mendapatkan dukungan rakyat sehingga perlu mencari kantor baru untuk mempersiapkan keikutsertaannya dalam pemilu tahun depan. "Kami yakin rakyat di negeri ini masih ingin bersama kami," ujarnya.
Pengunduran diri Nasheed tak diterima oleh para pendukungnya. Menurut laporan wartawan Al Jazeera, sekitar 3.000 pendukung Nasheed berunjuk rasa di berbagai tempat. Mereka menuntut dikembalikannya jabatan tersebut kepada Nasheed yang telah memenangi kursi pemilu pada 2008 lalu. "Mr. Nasheed harus kembali menjabat sebagai Presiden Maladewa," ujar mereka.
REUTERS | BBC | CHOIRUL
Berita terkait
Krisis di Maladewa, 7 Tempat Ini Tetap Diminati Turis Indonesia
21 Februari 2018
Krisis politik yang terjadi di ibu kota Maladewa, Male, tak menyurutkan animo turis Indonesia untuk berkunjung ke negeri kumpulan atol itu
Baca SelengkapnyaIsu Flu Burung, Raja Salman Batal Kunjungi Maladewa
18 Maret 2017
Maladewa seharusnya menjadi negeri terakhir dari rangkaian lawatan Raja Salman, tapi isu flu burung membuat rencana itu batal.
Baca SelengkapnyaDituding Terlibat Terorisme, Mantan Presiden Maladewa Dibui
14 Maret 2015
Ia dianggap bersalah memerintahkan penangkapan seorang hakim ketua pada Januari 2012 ketika menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaBerbicara ke Wartawan, Eks Presiden Maladewa Diseret Polisi
24 Februari 2015
Presiden yang pertama kali terpilih melalui proses demokrasi ini diadili karena menangkap hakim terkenal di Maladewa.
Baca SelengkapnyaMaladewa Batalkan Pemilihan Ulang Presiden
19 Oktober 2013
Dua calon menolak untuk menandatangani daftar pemilihan setelah diduga ada kecurangan
Bocah Korban Pemerkosaan Akhirnya Batal Dicambuk
22 Agustus 2013
Pengadilan membatalkan hukuman bukan karena desakan masyarakat, melainkan karena sang korban menderita gangguan stres pasca-trauma.
Baca SelengkapnyaBekas Presiden Maladewa Ditahan
8 Oktober 2012
Mohamed Nasheed dianggap tak mengindahkan panggilan pengadilan.
Baca SelengkapnyaPresiden Maladewa Mundur, Pendukungnya Marah
9 Februari 2012
Yakin masih mendapatkan dukungan rakyat Maladewa.
Baca SelengkapnyaPresiden Maladewa Mundur, Tak Tahan Diberontak
7 Februari 2012
Polisi menguasai televisi pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri-menteri Maladewa Rapat Kabinet di Dasar Laut
17 Oktober 2009
Pemerintah telah mengatur sebuah meja berbentuk tapal kuda di dasar laut dan mereka akan berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan papan putih dan isyarat tangan.
Baca Selengkapnya