TEMPO.CO , BANGKOK :-Partai Demokrat mengajukan petisi kepada juru bicara Senat Thailand, Teeradej Meepien, untuk memakzulkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan Menteri Luar Negeri Surapong Tovichakchaikul karena mengembalikan paspor Thaksin Shinawatra, yang berstatus buron.
Pengajuan petisi pemakzulan ini dilakukan oleh tim hukum Partai Demokrat yang diwakili Wirat Kallayasiri dan anggota parlemen dari Provinsi Songkhla, Chaiwut Phongphaew. "Petisi ini ditandatangani 145 anggota parlemen, lebih dari jumlah yang disyaratkan, yakni 125," kata Wirat.
Menurut Wirat, Senat akan memverifikasi nama dan tanda tangan yang ada dalam petisi itu dalam tempo 15 hari. Tim hukum Demokrat itu juga meminta Senat meneruskan petisi tersebut ke Komisi Nasional Anti-Korupsi sebagai bahan pertimbangan komisi.
Wirat menjelaskan, Yingluck dimakzulkan karena Chaiwut telah menyurati Perdana Menteri--yang bertugas mengawasi pekerjaan menteri luar negeri--untuk mempertanyakan soal penerbitan kembali paspor Thaksin pada 9 Januari lalu. Namun Yingluck tidak memberi tanggapan. Yingluck dianggap telah lalai menjelaskan tugasnya.
Adapun Surapong dimakzulkan karena telah melanggar peraturan Kementerian Luar Negeri mengenai penerbitan paspor. Padahal ia tahu Mahkamah Pengadilan Kriminal memutuskan untuk menghukum Thaksin atas kasus lahan Ratchadapisek.
Thaksin juga berada dalam status pencarian oleh Departemen Investigasi Khusus (DSI) dalam kasus teroris. DSI mengeluarkan perintah larangan bagiThaksin untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Saat ini Thaksin tinggal sebagai pelarian di Dubai. Ia menolak menjalani hukuman selama dua tahun yang dijatuhkan Mahkamah Pengadilan Kriminal. Meski berstatus pelarian, Thaksin kerap melakukan perjalanan ke negara-negara yang mendukungnya, seperti ke Kamboja dan Laos.
BANGKOK POST I MARIA RITA
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya