Rusia Sentil Uni Eropa Soal Sanksi Terhadap Iran  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 15:48 WIB

REUTERS/Francois Lenoir

TEMPO.CO, Moskow - Rusia mengingatkan Uni Eropa (UE) terkait sanksi embargo minyak yang diberlakukan UE terhadap Iran. Rusia menilai sanksi tersebut tidak tepat. "Iran justru tidak akan melakukan konsesi atau perubahan kebijakan saat tekanan Barat meningkat," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin, 23 Januari 2012.

Rusia akan berusaha mencegah meruncingnya hubungan antara Barat dan Iran. "Meskipun banyak faktor yang memberatkan, namun kami masih memiliki harapan yang kuat untuk terus berdialog," katanya. Rusia berkukuh dialog merupakan hal yang harus dilakukan dalam penyelesaian krisis nuklir Iran.

Sebelumnya pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa menyepakati embargo pembelian minyak dari Iran sebagai sanksi atas program riset nuklir yang dilakukan negara Timur Tengah tersebut. Selain embargo, sanksi lain yang akan dijatuhkan adalah pemblokiran aset bank sentral Iran yang berada di seluruh wilayah Eropa.

Salah satu anggota parlemen Iran mengatakan embargo ini tak lebih dari propaganda belaka serta tidak memiliki arti besar. Ali Adyani, anggota Komisi Energi Parlemen Iran, mengatakan keputusan Uni Eropa menunjukkan betapa mereka hanya menjadi budak beberapa gelintir politikus Amerika.

"Ini tidak akan memiliki efek terhadap perekonomian Iran. Teheran bisa menjual minyak ke banyak negara meski ada larangan," ujarnya.

Uni Eropa merupakan konsumen minyak Iran terbesar kedua setelah Cina. Badan Energi Internasional mencatat Eropa mengimpor 600 ribu barel minyak per hari dari Iran sepanjang 2011. Pasokan minyak Iran mencapai 34,2 persen dari total impor minyak Yunani, 14,9 persen dari impor minyak Spanyol, serta 12,4 persen dari impor minyak Italia.

Sebagai pemegang hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rusia juga dikenal sebagai negara yang selalu melindungi Iran dari usaha-usaha Barat melakukan serangan terbuka terhadap Iran. Rencana penyerangan Iran berawal dari sejumlah laporan intelijen kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang menyebut adanya upaya Iran mengembangkan teknologi senjata nuklir.

REUTERS| THE TIMES OF INDIA| ANANDA PUTRI


Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya