Dolce & Gabbana Minta Maaf kepada Rakyat Hong Kong

Reporter

Editor

Rabu, 18 Januari 2012 13:10 WIB

Seorang peserta demo membawa papan di luar toko Dolce & Gabbana di Hong Kong (8/1). REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Hong Kong Jaringan butik asal Italia, Dolce & Gabbana, meminta maaf kepada rakyat Hong Kong, Rabu, 18 Januari 2012. Rakyat Hong Kong menuduh butik itu bersikap diskriminatif kepada warga Hong Kong dan lebih menyukai rakyat Cina daratan dan warga asing.

Butik Dolce & Gabbana di Hong Kong diprotes warga setempat karena diduga menginstruksikan penjaga keamanan melarang warga lokal berfoto di butiknya, tetapi mengizinkan warga Cina daratan dan wisatawan asing melakukannya.

Rakyat Hong Kong menuduh butik itu terlalu condong ke orang Cina daratan. Mereka membuka akun Facebook untuk memperotes tindakan butik itu yang telah melanggar hak-hak mereka.

Dolce & Gabbana sebelumnya telah menolak kritik seputar masalah itu, tetapi dalam sebuah pernyataan, yang ditempel di bagian depan toko dan dikirim ke wartawan pada Selasa tengah malam lalu, mereka menyatakan dapat menerima bahwa itu adalah sebuah kesalahan.


“Kami mengerti bahwa kejadian di depan butik Dolce & Gabbana di Canton Road telah menyinggung rakyat Hong Kong. Karena itu, kami meminta maaf sedalam-dalamnya,” demikian bunyi pernyataan itu.

“Kebijakan Dolce & Gabbana adalah menyambut rakyat Hong Kong dan menghormati hak-hak setiap individu serta hukum setempat.”

Bertambahnya orang kaya di Cina menunjang tumbuhnya tempat-tempat perbelanjaan mewah di Hong Kong yang menjadi tujuan favorit para penggila belanja dari Cina daratan. Mereka menyerbu pakaian rancangan para perancang Barat.

Namun, banyak warga Hong Kong mengeluh butik-butik mewah asing yang berjejer di jalanan Hong Kong membentuk sebuah “hegemoni kemewahan” yang lebih berpihak ke orang Cina daratan dan wisatawan asing.

Warga Hong Kong bereaksi negatif di Facebook atas permintaan maaf itu. “Kami tidak menerima pernyataan maaf D&G. Itu kurang tulus. Setiap orang harus menulis kepada Uni Eropa untuk memprotes dan meminta D&G bertanggung jawab atas rasisme,” demikian komentar seorang warga, Netizen Eric Lo.

Yang lain berkomentar: “Pernyataan itu dirilis terlalu diam-diam. Mereka tidak mengakui kesalahannya. Itu kurang tulus, tolong semuanya, jangan terima permintaan maaf mereka.”

ASIAONE | SAPTO YUNUS





Advertising
Advertising

Berita terkait

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014

Baca Selengkapnya

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

Baca Selengkapnya

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.

Baca Selengkapnya

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.

Baca Selengkapnya