TEMPO.CO, California - Trent Arsenault menjadi berita utama Desember lalu ketika bank sperma gratisnya berada dalam pengawasan Food and Drug Administration (FDA). Ia terancam denda 100 ribu dolar AS dan hukuman sampai satu tahun penjara.
Sekarang, pria asal California yang mengklaim dirinya sebagai "kolam gen" yang ideal bagi wanita yang ingin memiliki bayi itu membuat pengakuan kontroversial. Pada sebuah wawancara, ia menyatakan dirinya masih perjaka ting ting alias belum pernah sekalipun berhubungan intim dengan lawan jenis, kendati sudah "menghasilkan" 14 anak biologis.
"Saya sebut ini donor seksual. Ini berarti bahwa 100 persen dari energi seksual saya adalah untuk memproduksi sperma untuk pasangan yang ingin memiliki anak agar bisa segera memiliki bayi. Jadi, saya tidak memiliki aktivitas lain di luar itu," katanya.
Ia menyatakan belum tertarik untuk berhubungan badan. "Aku mungkin akan tetap menjadi perjaka hingga 40 tahun," jelasnya. "Tapi aku akan memiliki 15 anak lagi."
Acara yang disiarkan langsung dalam program Anderson Cooper Show di sebuah televisi lokal ini dipadati pengunjung. Sebagian datang karena penasaran melihat langsung "pertemuan sensasional" sang donor sperma dengan anak-anak biologisnya untuk pertama kali.
"Aku mencoba untuk tidak terlalu emosional," katanya saat memeluk seorang bayi hasil pendonoran spermanya untuk pasangan lesbian. "Aku hanya sangat senang bahwa dia sehat dan dalam rumah yang penuh kasih. Aku berharap dia memiliki gen kasih sayang dan bahwa orang tuanya memelihara itu."
Melalui website, dia memasarkan sendiri spermanya yang dilabel sebagai "sperma organik". Ketakutannya menggema dari FDA yang mengklaim Arsenault tidak mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penyakit menyebar dan bahwa "industri" spermanya tidak sah. Badan ini kemudian mengeluarkan "cegah dan tangkal" untuk kasus sejenis, yaitu donor sperma swasta di AS.
Mengenai larangan FDA ini, Arsenault tak berkomentar banyak. Ia hanya bilang, seperti dilansir The Huffington Post, "Aku hanya membantu orang yang membutuhkan... Aku tidak berbisnis dalam hal ini."
TRIP B | DAILY MAIL
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya