Ini Sebab Papua Nugini Punya Dua Perdana Menteri  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 17:32 WIB

Peter O'Neill. AP/Mary Altaffer

Beberapa kali pada 2004 dan 2010, Somare diundang dan berkunjung ke Cina. Perdana Menteri Wen Jiabao pun melakukan kunjungan balasan ke Papua Nugini pada April 2011. Pemerintah Cina melobi agar sejumlah perusahaannya bisa masuk ke Papua Nugini yang memang telah diserbu pendatang dari Asia, terutama Cina.

Akhirnya, Somare membuka pintu untuk perusahaan Cina itu sejak 2009. Metallurgical Corporation menyanggupi berinvestasi US$ 1,5 miliar. “Cina akan meningkatkan kerja sama pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan, energi, telekomunikasi, dan transportasi,” kata Jiabao dalam pertemuan dengan Somare di Tianjin.

Pemerintah Somare pun selalu membela kepentingan perusahaan Cina. Sejumlah aturan dalam pertambangan dibuat lebih bersahabat dengan dua perusahaan itu. Padahal, Metallurgical Corporation dan Rimbunan Hijau dituding telah merusak lingkungan. Rimbunan Hijau Watch menuding operasi Rimbunan Hijau sudah memasuki hutan perawan dan melanggar hak-hak tradisional masyarakat adat sebagai pemilik kawasan.

Kasus dugaan pembalakan liar ini sempat masuk pengadilan. Melalui gencarnya pemberitaan positif oleh koran The National, media massa yang pro-Somare, kasus itu meredup, lalu menguap tanpa kelanjutan.

BB, EKO ARI (TVNZ NEWS, SYDNEY MORNING HERALD, XINHUA, FORESTNETWORK.COM, DEUTSCHE PRESSE AGENTUR, GOONDIWINDIARGUS.COM.AU)

Berita Terkait:
Ada Dua Kubu Perdana Menteri di Papua Nugini

Ini Kesaksian Pilot Jet Falcon Papua Nugini

Unjuk Rasa di Kedubes RI Port Moresby Dibubarkan

Hikmahanto: Cari Tahu Apa Penyebab PNG Marah

Beginilah Aksi 37 Menit 'Menjepit' Jet Papua Nugini

Berita terkait

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.

Baca Selengkapnya

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.

Baca Selengkapnya

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.

Baca Selengkapnya

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.

Baca Selengkapnya