Omar Ortiz mantan kiper tim nasional Meksiko (kanan) saat dibawa polisi. telegraph.co.uk
TEMPO.CO , Mexico City - Omar Ortiz, 35 tahun, mantan kiper tim nasional Meksiko, ditahan atas tuduhan membantu aksi penculikan. Ortiz diduga membantu sebuah geng untuk memilih dua orang kaya yang akan diculik. Demikian diungkapkan juru bicara keamanan pemerintah negara bagian Nuevo Leon, Jorge Domene, Ahad, 8 Januari 2012.
Geng yang berafiliasi dengan kartel obat bius itu meminta uang tebusan sebesar 1 juta peso atau sekitar Rp 663 juta per korban. Sebagai imbalannya Ortiz menerima bagian lebih dari 10 persen dari uang tebusan itu. Domene mengatakan geng itu memilih korbannya dalam acara-acara sosial.
Jaksa Agung negara bagian Nuevo Leon, Adrian de la Garza, mengatakan tersangka ditangkap pada 5 Januari lalu. Menurut tersangka, pemimpin geng yang masih buron mengaku bekerja untuk kartel Gulf.
Pemerintahan Presiden Felipe Calderon sedang berupaya membasmi kartel obat bius. Sejumlah kartel bercabang-cabang menjadi geng perampokan, pemerasan, dan penculikan. Geng Ortiz diduga telah melakukan 20 penculikan, termasuk penculikan suami bintang pop Meksiko, Gloria Trevi. Penculikan bisa diganjar hukuman penjara hingga 50 tahun.
Ortiz bertugas memilih korban dan memberikan informasi kepada geng. Antara tahun 2007 dan 2010 angka penculikan di Meksiko melonjak tajam hingga 200 persen dari 438 menjadi 1.284 kasus. Lebih dari 46 ribu orang terbunuh dalam kekerasan geng yang meletus sejak Calderon memulai perang terhadap kartel obat bius setelah menjadi Presiden pada lima tahun lalu. Perang terhadap geng tetap menjadi isu hangat dalam pemilihan presiden pada Juli 2012. Kartel obat bius dituding telah menyuap sejumlah pejabat publik dan politikus.
De la Garza mengatakan tidak ada indikasi adanya pemain sepak bola lainnya yang terlibat dalam penculikan. Ortiz, yang mendapat julukan El Gato (kucing) karena matanya yang tajam, pernah sekali bermain untuk tim nasional pada 2002. Pada 2010 dia dihukum karena positif doping. Dia tak boleh bermain hingga April mendatang. Pemain yang dikenal karena tato dan antingnya itu selalu menjadi kiper utama klub divisi utama Monterrey.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.
