OKI Tolak Intervensi Militer ke Suriah  

Reporter

Editor

Senin, 2 Januari 2012 16:08 WIB

Asap mengepul di sudut kota Homs, Suriah. AP/SANA

TEMPO.CO , Jedah - Organisasi Konferensi Islam (OKI) menolak intervensi militer internasional ke Suriah. Untuk mengakhiri aksi kekerasan di sana, jelas Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu, diperlukan usaha untuk mengedepankan perundingan.

"Kami melihat bencana besar yang bakal terjadi bila ada intervensi militer internasional seperti yang telah terjadi di Irak, Afganistan, Somalia, dan negara-negara lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya niat tersebut dibatalkan dan lebih mengedepankan dialog dan perundingan untuk memecahkan konflik serta menghentikan pertumpahan darah di Suriah," ujar Ihsanoglu.

Sekjen OKI berjanji akan menyerukan diadakannya reformasi kepemimpinan di Suriah sebagai bentuk implementasi aspirasi masyarakat serta untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara.

Untuk itu, jelasnya, OKI menunggu hasil pantauan Liga Arab dan tim pencari fakta atas kondisi di sana. "Kami menunggu laporan Liga Arab, setelah itu baru melakukan aksi yanag diperlukan," ujarnya.

Tim monitor Liga Arab tiba di Suriah, Senin, 2 Januari 2012 malam waktu setempat. Mereka terdiri dari 60 orang yang mulai bekerja pada Selasa, 3 Januari 2012. Untuk pertama kalinya, Suriah mengizinkan tim asing memasuki wilayah negaranya sejak kerusuhan pecah yang telah berlangsung selama sembilan bulan. Akibat demonstrasi menentang Presiden Bashar al-Ashad, menurut catatan PBB, sudah 5.000 orang tewas diterjang peluru aparat.

ARAB NEWS | CHOIRUL

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya