Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il (kiri) dan putranya Kim Jong Un, saat menghadiri acara peringatan 65 tahun Partai Buruh di Pyongyang, Korea Utara (10/10). AP/Kyodo News
TEMPO.CO , Seoul - Pemerintah Korea Utara mendeklarasikan secara resmi Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, Jumat, 23 Desember 2011. Ia resmi menggantikan ayahnya, Kim Jong Il yang meninggal, Sabtu pekan lalu. Pengumuman ini resmi diberitakan koran resmi pemerintah, Rodong Sinmun.
"Editorial Rodong Sinmun memiliki otoritas paling besar dan resmi dari pemerintah. Dalam editorialnya mereka mendeklarasikan kepemimpinan Kim Jong Un," ujar salah satu Pejabat Korea Selatan kepada Chosun Ilbo dan Yonhap, hari ini.
Editorial Rodong Sinmun memanggil Kim Jong Un dengan sebutan "Songun" atau militer tertinggi--seperti yang dicetuskan oleh Kim Jong Il sebelumnya. Ia disebut "Songun" lebih dari 21 kali dalam setiap kalimat yang disebutkan Rodong Sinmun. Begitupula Istilah "Juche" atau kepercayaan diri--yang dicetuskan pemimpin pertama Korea Utara, Kim Il Sung--juga digunakan lebih dari 14 kali,
"Kami harus mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk perlawanan yang dilakukan sistem sosialis, dan tujuan revolusional di bawah kepemimpinan militer Kim Jong Un," tambah pejabat tersebut.
Rodong Sinmun juga meminta masyarakat Korea Utara untuk mempercayai dan meyakini kepemimpinan Kim Jong Un. "Kepemimpinan Kamerad Kim Jong Un adalah jaminan yang telah ditentukan untuk mewarisi dan menyelesaikan revolusi pada generasi Juche," ujar Rodong Sinmun.
