TEMPO Interaktif, Toronto - Kanada memutuskan menarik diri dari Protokol Kyoto pada Senin, 12 Desember 2011. Alasannya, kesepakatan yang diterima di Kyoto, Jepang, pada 11 Desember 1997 itu tidak akan membantu menyelesaikan krisis iklim. Keputusan Kanada tentu saja menjadi pukulan besar bagi perjanjian anti-pemanasan global itu yang secara resmi belum pernah ditinggalkan oleh negara manapun.
Menteri Lingkungan Peter Kent mengatakan, Kanada meminta haknya yang sah untuk keluar dan mengatakan Protokol Kyoto tidak mewakili langkah maju Kanada ataupun dunia. Tahun lalu, Kanada bersama Jepang dan Rusia menyatakan tidak akan menerima komitmen baru terkait kesepakatan itu. Keluarnya Kanada itu merupakan langkah mundur bagi Protokol Kyoto yang bertujuan memerangi dampak perubahan iklim. Pemerintah liberal Kanada menandatanganinya pada 1997, tetapi hanya sedikit melaksanakannya. Bahkan, pemerintahan konservatif Perdana Menteri Stephen Harper tak pernah melaksanakannya.
“Protokol Kyoto tidak mencakup dua emitor terbesar dunia, Amerika Serikat dan Cina, sehingga tidak berhasil. Sekarang, jelas Kyoto bukanlah langkah maju menuju solusi global bagi perubahan iklim, malah menjadi penghalang,” ujar Kent.
Pengumuman Kent itu keluar sehari setelah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Durban, Afrika Selatan, berakhir. Juru runding dari 194 negara sepakat menentukan sebuah perjanjian iklim baru pada 2015 untuk menggantikan Protokol Kyoto yang akan berakhir pada 2012. Kent mengatakan perjanjian Durban itu tidak mewakili sebuah langkah maju.
Sikap Kanada itu tidak mengejutkan. Dalam konferensi di Durban, Kanada mendapat banyak kritikan dari negara peserta karena berniat keluar dari Protokol Kyoto. Sebelumya, Kent mengatakan penandatangan protokol itu merupakan salah satu kesalahan terbesar pemerintahan Kanada sebelumnya.
Dalam kesepakatan itu disebutkan negara yang hendak keluar harus memberitahukan setahun sebelumnya. Kent mengatakan dengan keluar dari perjanjian itu, Kanada menghemat US$ 14 juta dari denda yang bakal dijatuhkan jika tak mencapai target Protokol Kyoto.
“Untuk mencapai target Protokol Kyoto pada 2012 sama dengan memindahkan setiap mobil, truk, ATV, traktor, ambulans, mobil polisi, dan setiap kendaraan dari jalanan Kanada atau menutup semua sektor pertanian serta memangkas temperatur di setiap rumah, kantor, rumah sakit, pabrik, dan bangunan di Kanada,” ujar Kent.
AP | SAPTO YUNUS
Berita terkait
Hilang 13 Tahun, Cincin Ini Ditemukan Melingkari Wortel Segar
19 Agustus 2017
Mary Grams, warga Kanada berusia 84 tahun, menemukan cincinnya yang hilang 13 tahun lalu, melingkar pada wortel segar dari ladangnya.
Baca SelengkapnyaJustin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf, Kenapa?
30 Mei 2017
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta Paus Fransiskus untuk meminta maaf kepada rakyat Kanada dalam pertemuan di Vatikan pada Senin lalu.
Baca SelengkapnyaSeram, Aksi Singa Laut Seret Bocah Perempuan ke Laut
22 Mei 2017
Seorang bocah perempuan di Kanada terkejut dan seketika terjengkang ditarik seekor singa laut ke dalam laut. Mengerikan.
Baca SelengkapnyaBawa Anak Ke Kantor, Justin Trudeau Sempatkan Main Petak Umpet
15 Mei 2017
Seperti ayah lain di dunia, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengajak putra bungsunya, Hadrien, ke kantor
Baca SelengkapnyaPengungsi Suriah di Kanada Namai Anak Mereka Justin Trudeau
8 Mei 2017
Sepasang pengungsi Suriah yang saat ini menetap di Kanada menamai anak mereka yang baru lahir dengan nama Justin Trudeau
Baca SelengkapnyaTemui Tamu Negara, Justin Trudeau Gunakan Kaos Kaki Star Wars
6 Mei 2017
Justin Trudeau mengenakan kaos kaki bertema Star Wars saat bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny.
Baca SelengkapnyaJadi Warga Kehormatan Kanada, Malala: Bangga Jadi Warga Pakistan
13 April 2017
Malala Yousafzai dianugerahi status warga negara kehormatan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Kanada Justin Trudeau Warisi Darah Indonesia
6 April 2017
Nenek buyut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau lahir dari ayah Belanda dan ibu suku Nias, dan tinggal di Padang, Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenang Lotere Ketiga Kali, Pasangan Ini Peroleh Rp 81,3 Miliar
6 April 2017
Pasangan suami istri di Kanada pantas dijuluki pasangan paling beruntung di dunia, sebab untuk ketiga kalinya memenangkan lotere Rp 81,3 miliar
Baca SelengkapnyaNiat Hati Ke Australia, Malah Terdampar di Kanada
3 April 2017
Tadinya berharap akan mendarat di Sydney, Australia, tetapi
justru tiba di Sydney, Kanada.