TEMPO Interaktif, Durban - Bank Pembangunan Afrika mengusulkan agar dana penghijauan bisa diluncurkan dalam Konferensi Perubahan Iklim di Durban. Harapannya bisa segera memenuhi kebutuhan adaptasi perubahan iklim yang sangat rentan di Afrika. Afrika membutuhkan langkah-langkah mobilisasi sumber daya domestik menghadapi perubahan iklim.
"Sekarang masalahnya adalah dana untuk membiayai program adaptasi sehingga rencana itu benar-benar terlaksana," kata Direktur Bank Pembangunan Afrika untuk perubahan iklim, Al Hamdou Dorsouma, Selasa, 6 Desember 2011.
Dorsouma mengharapkan kucuran dana akan datang dari negara-negara maju. Negara-negara kaya membuat komitmen pada konferensi sebelumnya di Kopenhagen pada tahun 2009 dan di Cancun pada tahun 2010 bahwa mereka akan menyediakan US$ 30 miliar 2010-2012 dan US$ 100 miliar per tahun sampai 2020. "Sejauh ini tidak ada kemajuan nyata pada mobilisasi dana. Jika kita perlu mengimplementasikan rencana adaptasi dan program, kita harus pastikan soal pembiayaannya," katanya.
Afrika perlu memikirkan langkah tanpa harus menunggu negara-negara maju untuk datang membantu. Menurutnya, langkah awal harus dari negara-negara di Afrika. Meski demikian, komitmen itu harus dibahas ulang. Menurut AFDB, 95 persen dari pendanaan iklim sekarang mendukung mitigasi. Hanya 5 persen yang mendukung adaptasi. Hampir 90 persen dari uang pendanaan iklim yang berasal dari sektor swasta untuk mendukung mitigasi.
Dorsouma mengatakan Afrika tidak dapat melakukan mitigasi karena hanya menghasilkan 3,8 persen dari emisi gas rumah hijau secara global. "Jadi, uang dari sektor swasta akan mendukung mitigasi. Mitigasi yang tidak prioritas di Afrika. Uang ini juga mendukung adaptasi tidak hanya mitigasi," kata Dorsouma.
CHINADAILY | EKO ARI
Berita terkait
Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim
26 Juni 2018
Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.
Baca SelengkapnyaStephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus
4 Juli 2017
Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.
Baca SelengkapnyaDunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris
2 Juni 2017
Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim
2 Juni 2017
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.
Baca SelengkapnyaElon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris
1 Juni 2017
Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.
Baca SelengkapnyaTeken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara
23 April 2016
Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.
170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu
23 April 2016
Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.
Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC
1 Februari 2016
KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.
Baca SelengkapnyaFestival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris
31 Januari 2016
Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.
Baca SelengkapnyaSiti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement
18 Desember 2015
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.
Baca Selengkapnya