Petugas Bandara Dipecat Gara-gara Anjing

Reporter

Editor

Selasa, 6 Desember 2011 17:00 WIB

Lynn Jones. Foto: dailymail.co.uk

TEMPO Interaktif, Reno - Seorang perempuan penjinak binatang di bandara dipecat gara-gara tidak mau memasukkan seekor anjing ke dalam pesawat. Lynn Jones, nama penjinak binatang itu, melihat seekor anjing duduk di dalam sangkarnya. Karena sudah berpengalaman, dia langsung tahu anjing itu sedang tidak sehat.

“Dia begitu kurus. Saya menangis melihatnya,” kata Jones seperti dikutip Reno Gazette-Journal, Selasa, 6 Desember 2011. Dia mengatakan kalau anjing itu terbang dengan pesawat, dia bisa mati. Karena menolak, Jones dipecat dari pekerjaannya.

Sebulan setelah insiden di Bandara Internasional Reno-Tahoe, Nevada, Amerika Serikat, itu, kondisi anjing tersebut telah membaik. Bekas bos Jones memuji tindakan perempuan itu, tetapi tetap tak mau mempekerjakannya kembali. Peggy Hohl, Wakil Presiden Airport Terminal Services Inc. (ATS), perusahaan berbasis di St. Louis yang mempekerjakan Jones, menyatakan melalui surat elektronik bahwa perusahaan menanggapi kejadian itu dengan “sangat serius”.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat di laman perusahaan, pejabat perusahaan itu sedang menyelidiki kasus itu dan memuji kesadaran karyawannya untuk memperhatikan anjing. “ATS meninjau ulang tindakan seluruh karyawan yang terlibat untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil,” demikian pernyataan perusahaan itu.

Jones, 56 tahun, adalah penyayang binatang. Suatu kali, dia pernah memiliki perusahaan perawatan anjing dan tinggal sekitar 16 kilometer di sebelah timur Reno dengan tiga ekor anjing, tiga ekor kucing, dan seekor burung. Seluruh binatang itu dia ambil dari tempat penangkaran hewan.

Dia berkisah, begitu melihat anjing itu di bandara, ia langsung jatuh iba. “Saya ingin mengadopsi anjing ini,” ujarnya. “Saya katakan pada pengawas saya bahwa anjing ini bisa mati kalau masuk ke pesawat. Dia bahkan tidak melirik anjing itu. Dia hanya berkata, 'Anjing ini ikut terbang.' Saya berkeras, 'Tidak.' Kami terus berdebat.”

“Saya histeris, menangis, dan berteriak karena pesawat segera lepas landas. Saya takut anjing itu akan masuk ke dalam pesawat. Saya berkata, 'Tolonglah, anjing ini akan mati,'” tambahnya.

Dia mengatakan polisi bandara menelepon lembaga perlindungan binatang yang menahan anjing itu. Anjing itu ternyata milik seorang pemburu yang mengirimnya ke tempat dia berburu. Anjing itu akhirnya dikirim kembali ke Texas setelah sehat. “Hati saya hancur memikirkan anjing itu dikirim kembali ke pemiliknya. Ini menjijikkan. Membuat saya sakit,” kata Jones.

AP | SAPTO YUNUS






Advertising
Advertising


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya