TEMPO Interaktif, Manila - Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo menghadapi tuduhan baru. Setelah dituduh melakukan korupsi, kini dia menghadapi tuduhan melakukan kecurangan dalam pemilihan umum 2007. Arroyo mengklaim tuduhan ini sebagai usaha pemerintahan Benigno Aquino III mencari-cari kesalahan serta mencegahnya bepergian ke luar negeri.
Komisi Pemilu Filipina telah mendaftarkan tuduhan ini di Pengadilan Tingkat Regional di Pasay, Manila, Jumat 18 November 2011. Mereka menuntut hukuman 40 tahun penjara bagi Arroyo atas kasus penggelembungan jumlah suara di Mindanao.
"Hakim Jesus Mupas saat ini sudah memutuskan untuk menerbitkan surat penahanan," kata Ketua Komisi Pemilu Filipina Sixto Briliantes.
Arroyo dituduh berkonspirasi dengan beberapa pejabat dan mengutak-atik hasil penghitungan suara yang kemudian memenangkan dia. "Arroyo harus bersiap menghadapi penahanan," ujar anggota parlemen Filipina, Francis Escudero.
Arroyo membantah disebut telah melakukan kecurangan. Melalui juru bicaranya, Raul Lambino, dia menyatakan tidak ada konspirasi apa pun selama penghitungan suara. Dia menduga kasus ini sengaja dibuat oleh lawan politiknya. "Ini bentuk ketidakadilan tertinggi," ujar Lambino.
Arroyo juga membantah bila dikatakan berusaha kabur ke luar negeri. Dia mengaku tidak berusaha lari dari jerat hukum, melainkan sedang butuh pengobatan untuk sakit tulang yang dideritanya.
Setelah lengser dari kursi kepresidenan, Arroyo menjadi anggota parlemen. Dia dituduh menghamburkan uang negara untuk biaya kampanyenya dan mengambil keuntungan pribadi dari kerja sama luar negeri.
Ketika terpilih menjadi pengganti Arroyo pada 2010, Aquino III berjanji membersihkan Filipina dari korupsi dan memulainya dari Arroyo.
l AP | CHETA NILAWATY
Berita terkait
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh
21 Agustus 2017
Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.
Baca SelengkapnyaDuh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh
27 Juli 2017
Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops
8 Juli 2017
Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis
Baca SelengkapnyaFilipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat
27 Juni 2017
Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi
29 Mei 2017
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.
Baca SelengkapnyaLelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita
28 Mei 2017
Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.
Baca SelengkapnyaSituasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI
27 Mei 2017
Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.
Baca SelengkapnyaGereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS
25 Mei 2017
Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.
Baca SelengkapnyaMelawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi
25 Mei 2017
Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.
Baca SelengkapnyaIni Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi
24 Mei 2017
Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.
Baca Selengkapnya