Yingluck Pastikan Banjir di Bangkok Bisa Dikendalikan  

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Oktober 2011 04:32 WIB

Perayaan tahun baru Thailand di Bangkok. AP/David Longstreath

TEMPO Interaktif, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menyatakan banjir di Bangkok, ibu kota Thailand, masih dapat dikendalikan dan aman. Dengan demikian dia meminta seluruh warga Bangkok tidak panik. "Debit air stabil dan tidak meningkat. Jadi saya minta rakyat tidak panik," ujar dia, Jumat 14 Oktober 2011.

Yingluck menjelaskan Bangkok memang menghadapi sejumlah masalah karena banjir akibat air di beberapa tanggul di kawasan utara meluap. Namun pertahanan di dalam Kota Bangkok sangat tinggi. "Kesimpulannya, Bangkok semestinya dinyatakan aman," ujar Yingluck menandaskan.

Yingluck juga meralat penjelasan Menteri Ilmu Pengetahuan Plodprasop Suraswadi tiga hari lalu yang mengatakan bahwa kawasan pinggiran kota di utara Bangkok akan terendam banjir hingga lebih 1 meter akibat tanggul jebol. Pernyataan itu segera dibantah oleh pejabat berwenang.

Walhasil hal ini membuat bingung warga yang berusaha pergi ke Kota Bangkok untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir di utara. "Menteri Plodprasop ingin memberi informasi terbaru tentang situasi tersebut kepada masyarakat karena dia mempertimbangkan kecemasan masyarakat. Dia hanya melaporkan tentang kemungkinan yang akan terjadi kepada masyarakat dan tidak terjadi apa-apa. Semuanya normal," kata Yingluck.

Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra kemarin mengatakan 15-18 Oktober diperkirakan saat yang berbahaya karena banjir dari utara segera tiba di Kota Bangkok. "Namun saya pastikan tidak akan sampai pada tahap krisis," kata dia.

Ketinggian air Sungai Chao Phraya, ujarnya, akan bertambah tinggi mencapai 2,20 meter dalam beberapa hari ini. Saat ini ketinggian air sungai mencapai 2,13 meter, sehingga Sukhumbhand mengingatkan penduduk di dekat pinggiran Sungai Chao Phraya segera diungsikan.

Direktur Pusat Geo Informasi Thailand sekaligus penasihat pemerintah untuk pusat operasi pemulihan banjir, Sombat Yumuang, mengatakan dibutuhkan 45 hari untuk melepas air ke laut. Pemerintah, ujarnya, harus mengalirkan luapan air dari Provinsi Nakhon Sawan dan Ayutthaya melalui tiga sungai besar, yakni Tha Chin, Chao Phraya, dan Bang Prakong. Dengan cara ini, banjir bandang dapat dicegah menyapu Kota Bangkok.

l REUTERS | BANGKOK POST | ASIA ONE | MARIA RITA

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya