TEMPO Interaktif, Aksi kekerasan di Pakistan masih terus berlangsung, kendati negeri ini tengah bertempur melawan banjir yang menyebabkan 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal sejak Rabu lalu.
Sedikitnya 20 orang di Lower Dir dikabarkan tewas ketika mereka berada di sebuah kuburan untuk mengikuti prosesi pemakanan kerabatnya. Menurut polisi, serangan bom mematikan itu sebetulnya ditujukan terhadap tokoh setempat yang dianggap melakukan perlawanan terhadap Taliban.
"Serangan bom itu sesungguhnya dialamatkan kepada tokoh setempat karena dianggap mengobarkan perlawanan terhadap Taliban," ujar Saleem Marwat, Kepala Kepolisian Distrik di timur laut Pakistan, Kamis, 15 September 2011.
Bom bunuh diri itu, tambah Marwat, meledak saat ada prosesi pemakaman di kuburan menyebabkan tokoh setempat tewas seketika. Dia katakan, satu kepala ditemukan tak jauh dari tempat kejadian perkara. Kuat dugaan, kepala tersebut milik pelaku yang berusia muda.
"Ini (kepala) milik pelaku serangan. Seorang pekaku peledakan berjalan dan meledakkan dirinya di tengah kerumunan orang saat mereka mulai berdoa," ujar pejabat senior kepolisian setempat Akhtar Hayat Gandapur seraya menyebutkan saat itu di kuburan terdapat 100 orang.
Menurutnya, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah. Pemilik toko obat setempat di Jandol mengatakan banyak orang terluka menyusul ledakan di kuburan. "Saya melihat darah berceceran di mana-mana, sebagian orang tergeletak," kata pemilik apotik Zahoor Khan.
"Bahkan di sana ada organ tubuh terputus. Beberapa orang menemukan kepala yang terputus," ucapnya lagi.
AL JAZEERA | CA
Berita terkait
Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan
17 Juli 2016
Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.
Baca SelengkapnyaBusyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel
20 Mei 2015
Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak
20 Mei 2015
Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".
Baca SelengkapnyaUpacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer
20 Mei 2015
Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.
Baca SelengkapnyaBiaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan
20 Mei 2015
Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.
Baca SelengkapnyaJenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka
20 Mei 2015
Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.
Baca SelengkapnyaJasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?
20 Mei 2015
Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.
Baca SelengkapnyaKata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan
20 Mei 2015
Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.
Baca SelengkapnyaWakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan
20 Mei 2015
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad
Baca SelengkapnyaJadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti
19 Mei 2015
Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.
Baca Selengkapnya