Warga Amerika Ingin Presiden Baru  

Reporter

Editor

Rabu, 10 Agustus 2011 13:52 WIB

Gambar Presiden Amerika Serikat Barack Obama. AP/Knoxville News Sentinel, Saul Young

TEMPO Interaktif, Washington - Sebelum Pemilu 1994, 2006, dan 2010, banyak warga Amerika Serikat mengatakan kandidat presiden yang tengah menjabat (incumbent) tidak layak dipilih kembali. Sekarang sentimen itu mencatat angka tertinggi menjelang Pemilu 2012. Demikian laporan USA Today.

Hanya 24 persen dari seluruh orang dewasa yang disurvei USA Today/ jajak pendapat Gallup mengatakan sebagian besar anggota Kongres pantas dipilih kembali. Angka itu "terendah sejak Gallup mulai mengajukan survei pada 1991", kata koran itu.

USA Today menulis hal ini mirip dengan tingkat dukungan yang disurvei sebelum Pemilu 1994, 2006, dan 2010. Pada 1994, Partai Republik memenangi kursi DPR dan Senat. Pada 2006, Demokrat memenangi kendali atas DPR dan Senat. Musim gugur lalu Partai Republik memenangi kendali DPR.

Namun jajak pendapat juga menunjukkan bahwa 56 persen orang dewasa percaya wakil mereka sendiri layak dipilih kembali. Jadi, bagaimana hal ini mempengaruhi dukungan Presiden Obama? Jajak pendapat itu menunjukkan posisi presiden goyah.

Mayoritas orang Amerika (51 persen) percaya Obama tidak layak dipilih kembali. Sebanyak 47 persen mengatakan ia layak. Ketika diadu melawan Republik tanpa disebutkan nama, Obama unggul tipis 49-45 persen. Namun dukungan Obama masih tetap di bawah angka 50 persen.

Mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney memimpin persaingan di Republik dengan 24 persen dukungan. Dia diikuti oleh Gubernur Texas Rick Perry yang menerima 17 persen dukungan. Perry belum menyatakan niatnya untuk maju, tapi diharapkan melakukannya Sabtu ini. Perry diikuti oleh Wakil Texas Ron Paul dengan 14 persen dukungan dan Wakil Minnesota Michele Bachmann dengan 13 persen.

YAHOO | EZ


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya