Arab Saudi Tarik Duta Besarnya di Suriah

Reporter

Editor

Senin, 8 Agustus 2011 11:39 WIB

Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud. AP/Saudi Press Agency

TEMPO Interaktif, Jedah - Kerajaan Arab Saudi menarik duta besarnya dari Damaskus sebagai buntut kerusuhan di Suriah beberapa pekan ini. Raja Abdullah meminta peristiwa berdarah di Suriah, Ahad, 7 Agustus 2011, segera diakhiri. Permintaan itu sebetulnya jarang dilakukan sekaligus sebagai bentuk campur tangan negara superkuat di Timur Tengah agar insiden berdarah tak terulang.

"Suriah seharusnya berpikir bijaksana sebelum terlambat," ujar Raja.

Kritik tajam dari negara raksasa minyak yang memiliki kekuasaan absolut dan berbentuk monarki itu disampaikan langsung ke Suriah karena persitiwa berdarah yang memakan banyak korban jiwa. Gelombang protes besar-besaran di Suriah merupakan efek dari jatuhnya pemerintahan otoriter di Tunsia dan Mesir.

Pernyataan keras Arab Saudi ini disampaikan oleh Raja menyusul pernyataan serupa yang dilancarkan oleh Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk, Sabtu pekan lalu, 6 Agustus 2011.

"Apa yang sedang terjadi di Suriah tak bisa kami terima," demikian pernyataan Kerajaan yang disampaikan secara tertulis melalui televisi satelit Al Arabia. Kejadian di Suriah dilakukan "bukan berdasarkan alasan agama, nilai-nilai, atau etika," ujar Raja.

Sementara itu dari Washington diperoleh keterangan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendukung pernyataan Kerajaan Arab Saudi atas sikap keras Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Ini merupakan sinyal dari komunitas internasional, termasuk dari tetangga Suriah bahwa negeri itu telah melakukan pekerjaan brutal dan akan terjadi perlawanan dari rakyat Suriah," demikian keterangan pejabat di Washington.

Ahad, 6 Agustus 2011, seorang aktivis mengatakan pasukan Suriah menembaki Kota Deir al-Zor di bagian timur negara dengan sejumlah tank menyebabkan lusinan orang tewas. Pekan lalu Kota Hama juga mendapatkan serangan serupa mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.

Pemerintah Assad berdalih tindakan keras itu terpaksa diambil karena mereka menghadapi kelompok kriminal dan ekstremis bersenjata yang memprovokasi pasukan keamanan. Menurut para aktivis dan negara-negara Barat, demonstrasi yang mereka lakukan berjalan damai tapi disambut nyalak api senjata tentara.

REUTERS | CA

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya