TEMPO Interaktif, Oslo -- Tersangka pelaku peledakan dan penembakan di Norwegia, Anders Behring Breivik, kemarin mengatakan ada dua kelompok lagi dalam organisasinya. Namun Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Norwegia Janne Kristiansen sangsi akan hal itu. "Kami telah memeriksa banyak nama," katanya. "Tak satu pun terkait aksi Breivik."
Menurut Kristiansen, lembaganya yakin pria berumur 32 tahun itu bekerja sendirian. "Dia memang masuk ke bilik percakapan di Internet ataupun Facebook, tapi obrolannya biasa-biasa saja," ujar Kristiansen lagi. Menurut dia, Breivik sempat menulis soal kebangkitan Kesatria Templar, biarawan pada masa Perang Salib, tapi ia tak terkait dengan organisasi mana pun.
Dalam sidang tertutup, hakim Kim Heger mengatakan Breivik memberi kesaksian bahwa tujuan serangan itu bukan membunuh sebanyak mungkin orang. "Dia bilang untuk memberi isyarat yang kuat bahwa Norwegia jangan sampai dijajah oleh orang-orang muslim," ujar Heger.
Pemerhati ekstremis sayap kanan Eropa dari Universitas Kingston, London, Andrea Mammone, mengatakan ada komunitas sayap kanan bawah tanah di seluruh Eropa. "Pandangan Behring Breivik bukan hal luar biasa dalam komunitas seperti itu," katanya. Meski begitu, menurut Mammone, sebagian besar golongan sayap kanan tak mendukung tindak kekerasan secara aktif. Breivik sendiri pernah menjadi anggota Partai Progress di Norwegia. Partai kedua terbesar di parlemen ini dikenal anti-imigran.
Angka imigran yang datang ke Norwegia memang meningkat tiga kali lipat pada 1995-2010. Partai Progress menuduh para imigran ini menikmati jaminan sosial di negeri Skandinavia tersebut. "Apa jadinya jika orang-orang meradikalisasi semua pandangan ini?" ujar Mammone.
Hakim Kim Heger memutuskan Breivik ditahan selama delapan pekan. Empat pekan pertama akan dikurung di sel isolasi. Sejauh ini Breivik didakwa mengguncang fungsi kemasyarakatan, termasuk pemerintahan, dan menimbulkan ketakutan serius pada masyarakat. Ia mengakui hal itu, tapi membantah dakwaan terorisme.
Lebih dari 250 ribu orang kemarin menggelar pawai di Ibu Kota Oslo dan sejumlah kota lainnya di Norwegia. Perdana Menteri Jens Stoltenberg, didampingi Raja Harald V dan Ratu Sonja, turut serta dalam pawai dukacita mengenang sekitar 80 korban pengeboman dan penembakan yang dilakukan Breivik, Jumat pekan lalu.
TELEGRAPH | DAILYMAIL | REUTERS | VOANEWS | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015
30 Juni 2022
Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup
Baca SelengkapnyaPengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun
10 Februari 2022
Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang
Baca SelengkapnyaPrancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan
8 September 2021
Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.
Baca SelengkapnyaTeror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi
20 Juni 2017
Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.
Baca SelengkapnyaTeror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame
7 Juni 2017
Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah
Baca SelengkapnyaTeror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame
7 Juni 2017
Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.
Baca SelengkapnyaPengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya
12 Oktober 2016
Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.
Baca SelengkapnyaPrancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor
1 Agustus 2016
Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi
28 Juli 2016
Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.
Baca SelengkapnyaJK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil
16 Juli 2016
Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.
Baca Selengkapnya