TEMPOInteraktif, Manila - Di tengah pembahasan soal sengketa Pulau Spratly di pertemuan tingkat menteri di Bali, Indonesia, lima anggota Kongres Filipina berkunjung ke pulau itu hari ini, Rabu, 20 Juli 2011. Kunjungan ini langsung direspons keras oleh Cina yang juga mengaku sebagai pemilik pulau kaya minyak itu. Cina mengatakan perjalanan anggota parlemen dapat merusak hubungan kedua negara.
Kelima anggota kongres tersebut berkunjung ke Pagasa, pulau terbesar dari rentetan pulau yang dikontrol Filipina. Seorang anggota kongres, Walden Bello, mengatakan ini adalah perjalanan pribadi untuk mengunjungi penduduk dan kantor tentara yang ada di pulau tersebut dan untuk mendukung klaim teritorial Filipina.
Tapi, Kedutaan Besar Cina di Manila mengatakan bahwa perjalanan itu tidak memiliki tujuan, kecuali untuk merusak perdamaian dan stabilitas kawasan dan menyabotase hubungan Cina-Filipina. Pernyataan ini dijawab Bello dengan mengatakan, "Tidak ada alasan bagi Kedutaan Cina khawatir. Reaksi mereka terlalu berlebihan terhadap misi damai yang sangat kecil." Dia menambahkan, "Sebagai warga Filipina, kami punya hak untuk mengunjungi teritorial Filipina."
Pulau Spratly yang terletak di Laut Cina Selatan tidak hanya diperebutkan antara Cina dan Filipina. Beberapa negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei juga mengklaim sebagai pemilik Spartly. Selain mengandung minyak, pulau itu juga kaya gas dan menjadi rute penting pelayaran.
BBC | SUNARIAH
Berita terkait
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh
21 Agustus 2017
Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.
Baca SelengkapnyaDuh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh
27 Juli 2017
Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops
8 Juli 2017
Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis
Baca SelengkapnyaFilipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat
27 Juni 2017
Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi
29 Mei 2017
Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.
Baca SelengkapnyaLelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita
28 Mei 2017
Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.
Baca SelengkapnyaSituasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI
27 Mei 2017
Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.
Baca SelengkapnyaGereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS
25 Mei 2017
Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.
Baca SelengkapnyaMelawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi
25 Mei 2017
Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.
Baca SelengkapnyaIni Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi
24 Mei 2017
Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.
Baca Selengkapnya