Anwar Ibrahim: Saya Yakin Perubahan Akan Terjadi di Malaysia  

Reporter

Editor

Minggu, 10 Juli 2011 16:20 WIB

Anwar Ibrahim. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Ketua oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, adalah salah satu korban cedera dalam aksi unjuk rasa, Sabtu, 9 Juli 2011 kemarin, yang digerakkan Koalisi untuk Pemilu Bersih dan Adil (Bersih 2.0), gabungan LSM, dan partai oposisi Malaysia.

Meskipun begitu, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia yang kini masih dirawat di Pantai Medical Centre ini bersedia menerima wartawan Tempo untuk sebuah wawancara. Berikut ini petikan wawancara koresponden Tempo di Malaysia, Masrur, dengan Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Ahad 10 Juli 2011.

T: Bagaimana Kondisi Datuk Seri Anwar Ibrahim saat ini?

J: Alhamdulillah sudah lumayan baik, walaupun dokter masih meminta saya dirawat di rumah sakit dan menggunakan penyangga leher.

T: Bagaimana situasi kemarin sehingga Datuk Anwar terluka?

J: Saat saya bersama ribuan demonstran, polisi anti huru-hara langsung menembakkan gas air mata ke arah saya. Biasanya, tembakan gas air mata ke atas, namun ini langsung ditujukan ke arah saya. Salah satu pengawal yang coba menyelamatkan saya dari tembakan tersebut terluka parah saat ini.

Dalam kondisi panik karena gas air mata, saya terjatuh dan terinjak. Malangnya, saat jatuh, posisi kepala saya langsung terbentur ke jalan. Selain itu, kaki saya terluka karena terinjak.

T: Sebenarnya apa tuntutan Koalisi Bersih 2.0?

J: Kami hanya meminta pemilihan raya yang lebih adil dan transparan, itu saja. Kalau Anda lihat pemilihan raya di Malaysia masih banyak kebohongan. Di antaranya, pemilih yang tidak jelas datanya, warga Malaysia di luar negeri tidak bisa memilih, hingga keberpihakan media yang begitu kuat kepada pihak berkuasa.

T: Ada empat negara bagian yang dimenangkan partai oposisi dalam pemilu lalu. Apakah itu tidak menunjukkan bahwa pemilu sudah berjalan dengan bersih?

J: Anda macam tak tahu zaman orde baru (di Indonesia) dulu. Waktu itu bukan 100 persen partai Soeharto pemenangnya. Ada juga partai oposisi menang. Begitu juga di Malaysia. Andaikan pemilihan raya tahun 2008 berjalan dengan bersih, mungkin sekarang UMNO menjadi oposisi.

T: Setelah aksi unjuk rasa kemarin dibubarkan paksa oleh polisi, apakah gerakan ini masih akan dilanjutkan?

J: Tuntutan Koalisi Bersih 2.0 akan tetap kami lanjutkan, walaupun mungkin bukan dengan jalur unjuk rasa. Selanjutnya, kami ingin memperjuangkan tuntutan ini lewat jalur diskusi dan perundingan.

T: Apakah tujuan unjuk rasa kemarin sudah tercapai?

J: Kami ingin menggugah rakyat Malaysia untuk memperjuangkan haknya dalam berdemokrasi. Dan apa yang kita saksikan kemarin bagaimana rakyat Malaysia dari semua eknik, baik itu Melayu, Cina, India, maupun pribumi berani turun ke jalan walaupun dihalangi oleh pihak berkuasa. Saya lihat ini satu hal yang baik dan permulaan yang penting ke arah demokrasi. Dan saya yakin perubahan itu akan segera terjadi.

MASRUR

Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya