Inilah si "Pembunuh" Usamah bin Laden

Reporter

Editor

Jumat, 8 Juli 2011 14:55 WIB

Presiden Barack Obama (2kiri) dan wakil Presiden Joe Biden (kiri) saat menyaksikan detik-detik penyerangan tempat persembunyian Osama bin Laden. REUTERS/White House/Pete Souza

TEMPO Interaktif, London - Identitas pejabat Badan Pusat Intelijen (CIA) yang bertanggung-jawab memburu dan menewaskan Usamah bin Ladin diperkirakan terungkap hanya karena pejabat itu memakai dasi warna kuning yang mencolok.

Pejabat yang dikenal dengan sebutan John adalah analis CIA yang tugasnya memburu pentolan Al-Qaidah, Usamah bin Ladin.

Nama lengkap pejabat tersebut masih dirahasiakan. Namun, seorang pemburu mata-mata di Internet yakin ia berhasil mengidentifikasi pejabat itu dari foto-foto Gedung Putih, termasuk foto para pejabat senior Amerika Serikat sedang "nonton bareng" penggerebekan di tempat persembunyian Usamah.

Pekan lalu, CIA mengatakan kepada sejumlah wartawan dari kantor berita AP bahwa John berada di ruangan tersebut saat "nonton bareng" penggerebekan tempat persembunyian Usamah. Namun, John tidak terlihat dalam foto itu.

"Pemburu mata-mata" John Young mempelajari foto itu dan mengidentifikasi seorang pria tinggi dengan dasi kuning yang berdiri di luar frame saat para pejabat nonton bareng.

John Young kemudian memeriksa lagi foto lainnya dan menemukan sosok pejabat yang memakai dasi kuning tersebut secara jelas.

Menurut berita AP, dua hari setelah kematian Usamah, John menemani Kepala CIA Leon Panetta ke Capitol Hill untuk bersaksi di depan Komite Intelijen Senat mengenai operasi penggerebekan persembunyian Usamah.

Young mencari sebuah foto ketika Panetta keluar dari rapat dengan Senat pada 3 Mei. Pada foto tersebut terlihat jelas pria yang menggunakan dasi kuning.

Hampir semua pejabat yang terlibat dalam perburuan Usamah dirahasiakan identitasnya karena khawatir akan keselamatan mereka.

John merupakan orang pertama yang mengungkapkan bahwa mereka memiliki petunjuk untuk menemukan Usamah. John memeriksa berbagai petunjuk yang akhirnya berujung pada tempat persembunyian Usamah di Abbottabad, Pakistan.

Ia merupakan salah satu orang yang memberi informasi kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa Usamah kemungkinan bersembunyi di tempat itu. CIA mengatakan mereka tidak mengizinkan John berbicara kepada wartawan.

Associated Press setuju atas permintaan CIA untuk tidak mempublikasikan nama lengkap John dan merahasiakan data pribadinya agar John tidak menjadi target balas dendam.

DAILYMAIL| KODRAT


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya