Mantan Bos IMF Dibebaskan  

Reporter

Editor

Minggu, 3 Juli 2011 16:05 WIB

AP Photo/Richard Drew

TEMPO Interaktif, New York - Mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn dibebaskan dari tahanan rumah. Pelayan hotel yang diduga menjadi korban kekerasan seksualnya kemungkinan berbohong dalam kasus yang melibatkan Dominique.

Seperti dikutip dari Telegraph, Jumat 1 Juli 2011, pelayan hotel itu sebelumnya terbukti berbohong dalam kasus pengajuan suaka ke Amerika Serikat pada 2004, pajak penghasilannya, dan juga pernah berbohong pernah diperkosa. Selain itu, pelayan hotel yang tak pernah disebut namanya itu juga ketahuan berbicara di telepon dengan seseorang yang pernah ditahan karena kepemilikan ganja, tentang kemungkinan mendapatkan keuntungan dengan menuntut Dominique. Ia juga memiliki uang deposito misterius senilai Rp 854 juta.

Pelayan itu mengaku masih sempat membersihkan kamar lain di Hotel Sofitel, Manhattan, sebelum melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialaminya kepada atasannya. Pengakuan pelayan itu dilaporkan dalam pengadilan pada Jumat kemarin, 1 Juli 2011.

"Kami yakin sejak awal kasus ini tidak seperti apa yang terlihat," kata Benjamin Brafman, pengacara Dominique. Dengan laporan tersebut, Dominique yang menjalani tahanan rumah dengan penjagaan ketat di Manhattan, termasuk diharuskan memakai gelang elektronik pelacak, kini telah dibebaskan. Uang jaminan Rp 8,5 miliar dan Rp 42,7 miliar obligasi dikembalikan.

Dominique dituntut melakukan kekerasan seksual kepada seorang pelayan di Hotel Sofitel, Manhattan. Ia sempat ditahan di penjara sebelum membayar uang jaminan agar bisa menjadi tahanan rumah. Dominique yang merupakan kandidat calon Presiden Perancis itu juga terpaksa mundur dari jabatannya di IMF.

Meski telah dibebaskan dari tahanan rumah, kasus kekerasan seksual ini masih terus berjalan. "Tentu saja kasus ini belum selesai," kata hakim. Dominique diminta kembali menghadiri persidangan pada 18 Juli mendatang.

Sementara itu, pengacara pelayan, Kenneth Thompson, menyatakan meski pelayan melakukan kesalahan aplikasi suaka, ia tetap korban pemerkosaan dan korban mutilasi kelamin di Afrika. Dan bahwa ia masih bekerja setelah menjadi korban kekerasan Dominique, itu karena ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya.

Pelayan juga telah menjelaskan beberapa kali kepada jaksa dan kepadanya bahwa ia tidak pernah mengubah tuntutannya. Kenneth juga mengklaim jaksa memiliki foto selangkangan pelayan yang memar akibat serangan Dominique.

Dominique juga menyakiti pundak pelayan, merobek stokingnya. Dan setelah selesai dipaksa melayani Dominique, ia meludahkan sperma di dalam kamar hotel. "Perempuan ini memang melakukan sejumlah kesalahan, tapi bukan artinya ia bukan korban pemerkosaan," kata Kenneth.

AQIDA SWAMURTI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya