Jual Kursi Senat Obama, Eks Gubernur Terancam Bui 20 Tahun

Reporter

Editor

Selasa, 28 Juni 2011 12:45 WIB

Rod Blagojevich (kiri). AP/Kiichiro Sato

TEMPOInteraktif, New York - Mantan Gubernur Illinois Amerika Serikat Rod Blagojevich dari Partai Demokrat menghadapi tuntutan hukuman lebih dari 20 tahun penjara karena menjual bekas kursi senat Barack Obama. Juri di Chicago menyatakan bahwa ia bersalah dalam 17 kasus korupsi, termasuk penipuan, usaha pemerasan, dan penyuapan.

Rod, 54 tahun, yang sebelumnya memiliki karier yang gemilang di Partai Demokrat ini mengaku tertegun saat mendengarkan tuntutan hukuman. Padahal, juri dalam pengadilan pertamanya tahun lalu gagal mencapai kesepakatan untuk memberikan seluruh tuntutan tersebut.

"Hampir tidak ada yang dapat saya katakan selain kami ingin pulang dan menjelaskan pada anak-anak perempuan kami yang masih kecil," kata Rod, seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph, Senin, 27 Juni 2011. Istrinya pun menangis saat mendengarkan tuntutan tersebut.

Rod menjadi gubernur keempat negara bagian Illinois yang terjerat kasus korupsi sejak 1970. Jaksa menuduh Rod mengambil keuntungan politik melalui korupsi untuk kepentingan pribadinya. Tugasnya antara lain memutuskan siapa yang akan menggantikan Obama setelah ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Obama merupakan satu dari dua anggota senat dari Illinois pada 2008.

Agen inteligen Amerika FBI secara diam-diam merekam pembicaraannya. Dalam rekaman itu, ia menyebut kursi senat merupakan emas dan ia tidak akan memberikannya tanpa diberi sesuatu. Ia kemudian ditahan pada 2008.

Ia ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar, juga mencari posisi di kabinet Obama maupun posisi dengan penghasilan besar untuk ditukarkan dengan kursi Obama. Ia juga melakukan suap dalam membuat keputusan saat ia masih menjabat sebagai gubernur.

Ia menawarkan kursi senat Obama kepada anggota kongres, Jesse jackson Jr., yang juga aktivis HAM terkenal dengan harga Rp 12,9 miliar lebih. Ia juga mengajukannya kepada Valerie Jarrett, pembantu senior Obama. Ia mendiskusikan rencana pertemuan Jarrett dengan Rahm Emanuel yang saat itu menjabat Kepala Staf Gedung Putih dan kini menjadi wali kota Chicago.

Tim yang dibentuk atas permintaan Obama itu menyimpulkan bahwa Emanuel belum mendiskusikan rencana Rod. Jackson dan Jarrett juga mengaku tidak tahu-menahu tentang rencana Rod tersebut.

Rod dihukum atas 11 tuntutan yang berhubungan dengan kursi senat. Sementara, enam tuntutan lainnya berkaitan dengan upaya menyuap terhadap rumah sakit anak-anak yang mencari donasi. Rod membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan rekaman yang diperoleh FBI merupakan rekaman pembicaraan tentang penggalian ide saja. Rod kemudian dimakzulkan pada Januari 2009.

Kini, Rod terancam hukuman maksimal 20 tahun. Vonis hukuman itu akan dijatuhkan pada 1 Agustus.

AQIDA SWAMURTI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya