TEMPO Interaktif, Florida - Maskapai asal Amerika Serikat, US Airways, dituding menerapkan standar ganda setelah mengizinkan seorang lelaki berpakaian seperti perempuan menumpang pesawat dari Fort Laurdale, Florida, menuju Phoenix. Insiden itu berlangsung pada 9 Juni lalu.
Jill Tarlow, 40 tahun, mengabadikan gambar pria berpakaian aneh itu. Ia mengenakan bikini warna biru dengan sepatu berhak tinggi dan stocking warna hitam. Ini terjadi enam hari sebelum polisi menangkap, DeShon Marman, mahasiswa Universitas New Mexico, karena menolak melepas celana baggynya saat akan menaiki US Airways.
Tarlow mengungkapkan ia dan beberapa penumpang telah memprotes kehadiran lelaki yang tidak disebutkan identitasnya itu. Namun, staf US Airways membiarkan pria berbusana seperti perempuan itu menaiki pesawat.
“Tidak ada yang mempercayai saya jika saya tidak mengambil fotonya. Itu benar-benar tidak dapat dipercaya,” kata perempuan lajang dari Phoenix ini.
Juru bicara US Airways, Valerie Wunder, menegaskan keputusan untuk membolehkan lelaki aneh itu terbang sudah benar. Ia menambahkan pihaknya tidak memiliki kebijakan soal tata cara berpakaian di pesawat. “Jika mereka (penumpang) tidak menunjukkan) organ intim, mereka dibolehkan terbang,” ujarnya.
Pihak US Airways mengatakan pihaknya melarang Marman terbang lantaran celana baggy yang dikenakan memperlihatkan bokongnya.
DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya