TEMPO Interaktif, - Bagaikan ketiban durian runtuh, seorang gelandangan di Salt Lake City, negara bagian Utah, Amerika Serikat, mendadak kaya-raya. Abangnya yang meninggal karena kanker mewariskan kekayaan kepadanya.
Investigator swasta telah menemukan keberadaan gelandangan bernama Max Melitzer, 60 tahun, itu untuk menyampaikan berita gembira. Saat ditemui, ia sedang mendorong kereta yang berisi barang-barang pribadinya. Seperti yang dilaporkan oleh Huffingtonpost, Sabtu, 18 Juni 2011, Max sedang berada di sebuah taman saat ditemukan.
Investigator swasta David Lundberg menolak merinci jumlah uang yang diterima Max. Ia hanya mengatakan abang Max yang meninggal akibat kanker tahun lalu meninggalkan uang yang sangat besar.
"Ia tidak perlu lagi tinggal di jalanan atau di pelataran gudang bekas," kata David. Max akan hidup normal. Ia bisa membeli rumah, baju, makanan, dan memenuhi kebutuhan kesehatan.
David mengaku disewa oleh sebuah keluarga pengacara asal New York yang rencananya akan bertemu dengan Max pekan depan di Salt Lake City. Keluarga itu tidak ingin identitas mereka diketahui oleh publik.
Sementara itu, Max dilaporkan masih syok dengan berita itu. Ia telah bertahun-tahun menjadi gelandangan. Ia terakhir kali menjalin kontak dengan keluarganya pada September lalu. Anggota keluarganya memberikan nomer telepon mereka pada Max, tapi ia tak pernah menghubungi.
AQIDA
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya