TEMPO Interaktif, Setelah situs senat Amerika Serikat dan Bank Dunia diretas kemarin malam, kini giliran situs Agen Intelijen Amerika (CIA) yang diserang peretas. Akibat serangan itu, halaman situs CIA tidak dapat dibuka.
Kelompok peretas Lulzac yang meretas situs senat mengklaim bertanggung-jawab atas gangguan itu. Seperti dikutip dari Huffington Post, Kamis 16 Juni 2011, kelompok itu membuat pernyataan tersebut melalui akun sosial media Twitter mereka.
Baru-baru ini Lulzet membuat pengumuman bahwa mereka menerima permintaan untuk membuat gangguan terhadap situs lainnya. Lulzet mengklaim bertanggung-jawab telah menyerang terhadap sejumlah situs, antara lain situs perusahaan Sony, situs perusahaan game Bethesda, situs game Minecraft, dan situs milik League of Legenda.
Namun, LulzSec tidak menyebut CIA sebagai salah satu target yang telah ia serang, meski tetap memungkinkan mereka bertanggung-jawab. Dalam serangan itu, mereka tidak mengambil data yang sensitif.
Meskipun tidak ada data yang diambil, serangan itu tetap dianggap sebagai suatu penghinaan yang serius bagi CIA yang memiliki tanggung-jawab dalam keamanan nasional. "Saya kira, anggota LulzSec membuat kesalahan besar dalam hidup mereka," kata ahli keamanan Graham Cluley. Menurutnya, pihak CIA tidak akan senang dengan kejadian seperti itu.
AQIDA SWAMURTI
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya