TEMPO Interaktif, Raja Abdullah dari Saudi Arabia menjadi seorang pahlawan bagi warga perempuan di negaranya. Dia menerbitkan aturan yang melarang semua pria bekerja di toko pakaian dalam wanita.
Pasalnya, para wanita Saudi merasa tidak nyaman membeli pakaian dalam dari pramuniaga pria. Mereka lebih memilih mendapatkan bantuan dari pegawai toko perempuan.
Fatima Garub, penggagas kampanye Enough Embarrassment di Facebook,
mendukung keputusan Raja. “Sejak sekarang, malu akan berakhir,” katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin, 6 Juni 2011.
Dia menambahkan, “Kami berterima kasih kepada Raja yang merasakan masalah kami dan mengambil keputusan yang sudah lama kami nantikan”.
Februari tahun lalu, peserta kampanye mendesak wanita untuk memboikot toko pakaian dalam yang mempekerjakan pria. Boikot itu berlangsung selama dua minggu.
Mereka mengatakan, wanita tidak seharusnya memberitahukan ukurannya kepada pria yang tidak mereka kenal karena hal itu bertentangan dengan hukum Muslim. Ulama Islam mendukung boikot itu.
Menurut Fatima, keputusan Raja itu juga akan menciptakan sekitar enam ribu pekerjaan untuk wanita Saudi.
Tiga tahun lalu, wanita Saudi yang bekerja sempat terlibat perselisihan dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Otoritas Keagamaan yang menerbitkan fatwa tentang sejumlah pekerjaan yang tidak boleh dilakukan wanita.
Surat keputusan dari Raja tersebut dapat menjadi sebuah dorongan untuk menurunkan jumlah wanita yang tidak bekerja di kerajaan itu. Saat ini ada sekitar 30 persen wanita di Saudi yang menganggur.
Reem Asaad, profesor ekonomi di Jeddah, telah memulai kampanye itu pada 2008. Polisi pun mendukung kebijakan itu. Mereka mengatakan, tidak masalah wanita bekerja di toko selama mereka berada di mal khusus perempuan.
DAILY MAIL| LIS Y
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya