Humala Menangkan Pemilu Peru

Reporter

Editor

Senin, 6 Juni 2011 12:41 WIB

Ollanta Humala. AP/Silvia Izquierdo

TEMPO Interaktif, Lima - Bekas komandan angkatan bersenjata Ollanta Humala mengaku memenangkan pemilihan Presiden Peru, Ahad, 5 Juni 2011.

Penghitungan kotak suara masih menyisahkan tiga perempat lagi, namun Humala telah menunjukkan tanda-tanda kemenangan tipis dari saingan dekat pimpinan partai sayap kanan, Keiko Fujimori.

Pemimpin sayap kiri itu unggul di beberapa kawasan miskin dan pedesaan. Dari hasil penghitungan sementara, Humala meraih 50,1 persen suara atau unggul 20 ribu suara dari putri bekas pemimpin Peru, Alberto Fujimori, yang kini mendekam dalam penjara karena tuduhan korupsi.

Perhitungan tiga lembaga survei dan penghitungan cepat menunjukkan Humala memenangkan pemilihan presiden. Meski demikian, para pengamat mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakan Humala memenangkan pemilihan ini.

"Dari hasil hitungan cepat, informasi yang masuk menunjukkan kita memenangkan pemilihan presiden," ujar Humala kepada para pendukungnya yang berkumpul di sebuah hotel di ibu kota Lima, Ahad malam.

"Kami siap membangun Peru untuk semua orang," tambahnya.

Kemenangan sementara ini tak pelak disambut suka cita 5000 penyokongnya dengan mengibar-kibarkan kain warna merah dan putih, bendera Peru, serta spanduk warna-warni di ibu kota Lima. Beberapa di antaranya menari-nari kegirangan seraya meneriakkan yel-yel "Humala Presiden, mampus Fujimori!"



Spanduk besar nampak di mana-mana bertuliskan, "Lupakan Fujimori!", "Tak Ada Lagi Fujimori!"

Kendati Komisi Pemilihan Umum belum menetapkan hasil akhir pemilihan, pesta kemenangan pendukung Humala tak hanya digelar di ibu kota negara, melainkan juga di hampir seluruh pelosok Peru. Bahkan, pesta kemenangan itu sempat menimbulkan insiden pembakaran patung Fujimori.

Peru merupakan negara eksportir mineral nomor wahid di dunia. Pertumbuhan ekonomi negeri di Amerika Latin ini sangat cepat dalam beberapa dekade, namun sebagian rakyat Peru masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Humala, dalam kampanye pemilihan presiden, mengusung isu soal ekonomi. Dia berjanji negara akan mengontrol seluruh sumber ekonomi meskipun hal tersebut membuat investor asing ketar-ketir.

Isu nasionalisasi ekonomi ternyata sangat menarik rakyat Peru yang hidup papa. Salah satunya adalah Dominque Pedrex, seorang karyawan restoran di sebuah hotel. Pria 48 tahun itu dikenal sebagai antikapitalis, namun cukup moderat. Dia pernah mencalonkan dalam pemilihan presiden 2006 namun terjungkal.

"Bagi Ollanta, tak ada kaya atau miskin, tua atau muda, kami semua setara," kata Dominque Pedrex, 30 tahun, karyawan restoran.

"Atasanku tak akan memaksakan lagi aku harus bekerja 12 jam sehari. Akan ada keadilan bagiku dan ini yang dibutuhkan oleh kaum miskin," ujarnya.

REUTERS | AL JAZEERA | CA







Berita terkait

Sidang Korupsi Online Presiden Peru Diinterupsi Penari Telanjang

17 Juni 2022

Sidang Korupsi Online Presiden Peru Diinterupsi Penari Telanjang

Sidang korupsi online terhadap presiden Peru Pedro Castillo diinterupsi pada Rabu oleh video penari telanjang pria.

Baca Selengkapnya

Covid-19: Negara Tembus Sejuta Kasus Bertambah, Indonesia Mendekat

26 Desember 2020

Covid-19: Negara Tembus Sejuta Kasus Bertambah, Indonesia Mendekat

Peru menambah daftar negara yang telah melaporkan lebih dari sejuta kasus Covid-19 di dalam negerinya.

Baca Selengkapnya

Etsa Kucing Raksasa, Gurun Nazca di Peru Tambah Koleksi Geoglyph

27 Oktober 2020

Etsa Kucing Raksasa, Gurun Nazca di Peru Tambah Koleksi Geoglyph

Arkeolog Peru mengungkap sebuah etsa gambar kucing sepanjang 37 meter di situs warisan dunia penetapan UNESCO di Gurun Nazca.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Peru Temukan Ukiran Kucing Raksasa Berusia 2.000 Tahun

20 Oktober 2020

Arkeolog Peru Temukan Ukiran Kucing Raksasa Berusia 2.000 Tahun

Tim arkeolog Peru menemukan ukiran kucing raksasa berusia 2.000 tahun di sebuah bukit batu di situs warisan UNESCO.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Peru Pura-pura Mati Usai Ketahuan Langgar Lockdown

28 Mei 2020

Wali Kota Peru Pura-pura Mati Usai Ketahuan Langgar Lockdown

Wali kota di Peru pura-pura meninggal karena Covid-19 dengan berbaring di peti mati agar tidak ditangkap karena melanggar lockdown virus corona.

Baca Selengkapnya

Curi Test Kit, Pria Cina Gelar Rapid Test Corona Illegal di Peru

13 April 2020

Curi Test Kit, Pria Cina Gelar Rapid Test Corona Illegal di Peru

Pegawai otoritas kesehatan Peru, yang berasal dari Cina, ditangkap Kepolisian Lima setelah ketahuan memakai test kit illegal untuk rapid test Corona.

Baca Selengkapnya

Unik, Aturan Karantina di Peru dan Panama Berdasar Gender

7 April 2020

Unik, Aturan Karantina di Peru dan Panama Berdasar Gender

Peru dan Panama menerapkan sistem karantina dengan menjadwalkan waktu bagi laki-laki dan perempuan secara terpisah. Agar warga tak banyak di jalanan.

Baca Selengkapnya

2 Pegawai Tewas Kesetrum, McDonald's di Peru Kena Denda Rp 3,4 M

30 Desember 2019

2 Pegawai Tewas Kesetrum, McDonald's di Peru Kena Denda Rp 3,4 M

Kecelakaan kerja yang dialami dua pegawai karena lingkungan kerja tak aman telah membuat McDonald's di Peru harus membayar denda.

Baca Selengkapnya

Kebencian Rasial di AS, Pria Asal Peru Disiram Air Keras

5 November 2019

Kebencian Rasial di AS, Pria Asal Peru Disiram Air Keras

Pria asal Peru, 42 tahun, sudah 19 tahun tinggal di AS disiram air keras di wajahnya karena kebencian rasial.

Baca Selengkapnya

Presiden Donald Trump Dikritik Pelari Legendaris AS, Carl Lewis

6 Agustus 2019

Presiden Donald Trump Dikritik Pelari Legendaris AS, Carl Lewis

Pelari legendaris AS, Carl Lewis melontarkan kritik kepada Presiden Donald Trump saat sang legenda menghadiri Pan American Games di Lima, Peru.

Baca Selengkapnya