TEMPO Interaktif, Beijing - Otoritas Cina menahan 74 orang dan menutup ratusan pabrik setelah meningkatnya kekhawatiran di kalangan warga tentang penggunaan bahan beracun dalam produk industri. Langkah itu diambil pemerintah provinsi Zhejiang, timur Cina, setelah ratusan orang, sebagian besar anak-anak, jatuh sakit karena keracunan kadmium dan timbal.
Menurut Pemerintah Zhejiang, seperti dilaporkan kemarin, Selasa, 31 Mei 2011, 74 orang itu ditahan terkait pencemaran yang menyebabkan 172 orang, 153 di antaranya anak-anak, yang tinggal di dekat sebuah pabrik baterai di Kota Taizhou sakit. Dalam pernyataan di situsnya, pemerintah juga mengatakan menghentikan aliran air dan listrik ke 652 pabrik.
Salah satu dari 74 orang tersebut adalah manajer pabrik baterai Taizhou Suqi Storage Batteray Co.. Dia ditahan akhir Maret lalu. Pemerintah juga memberhentikan tiga petugasnya yang dianggap tak menjalankan tugasnya sebagai pengawas pabrik setelah hasil tes memperlihatkan banyak penduduk yang darahnya mengandung timbal dalam jumlah tinggi. Mereka telah diserahkan ke polisi untuk kemungkinan diseret ke meja hijau.
Keracunan timbal dapat menyebabkan gelisah dan merusak sistem reproduksi dan otot, terutama bagi anak-anak. Taizhou sendiri merupakan daerah dengan angka keracunan paling tinggi di antara kota lainnya di Zhejiang karena kota ini merupakan pusat produksi baterai.
Keracunan juga menimpa penduduk di county Deging, Zhejiang. Dari 332 orang penduduk yang tinggal di dekat pabrik pembuat asam timbal baterai sepeda motor dan mengikuti tes darah akhir April lalu, 53 di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena darah mereka mengandung timbal di atas ambang normal.
Menurut pemerintah, sebelum penahanan mereka menggelar investigasi selama dua bulan terhadap timbal dalam baterai dan pabrik lapis baja. Hasil investigasi itulah yang kemudian dipakai untuk memberangus pabrik nakal tersebut. Langkah keras ini diambil untuk mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan oleh racun seperti timbal, cadmium, merkuri, chromium, dan logam berbahaya lainnya.
AP | BBC | CHANNEL NEWS ASIA | SUNARIAH
Berita terkait
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
1 jam lalu
Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.
Baca SelengkapnyaGelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi
12 jam lalu
Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.
Baca SelengkapnyaBahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
21 jam lalu
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Baca SelengkapnyaSegera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik
1 hari lalu
Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas
1 hari lalu
Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang
Baca SelengkapnyaHasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal
1 hari lalu
Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.
Baca SelengkapnyaFilipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan
1 hari lalu
Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air
Baca SelengkapnyaSurvei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat
1 hari lalu
Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.
Baca SelengkapnyaEHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina
2 hari lalu
EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.
Baca SelengkapnyaMarak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya
3 hari lalu
Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.
Baca Selengkapnya