Bermain Bola Depan Rumah Bin Ladin Dapat Duit  

Reporter

Editor

Senin, 16 Mei 2011 17:43 WIB

Sejumlah penduduk dan wartawan berkumpul di luar rumah tempat Usamah bin Laden tewas di Abbottabad, Pakistan (5/5). REUTERS/Erik de Castro
TEMPO Interaktif, Abbottabad - Anak-anak di Kota Abbottabad, Pakistan, rupanya betah bermain sepak bola di lapangan depan rumah persembunyian pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin. Sebab, tiap bola yang ditendang masuk hingga melewati pagar rumah, diganti dengan uang lantaran tidak boleh diambil.

Para pengawal Bin Ladin melarang anak-anak masuk untuk mengambil bola mereka yang jatuh di dalam kompleks kediaman buronan nomor wahid Amerika Serikat itu. “Mereka malah diberi uang 100-150 rupee (US$ 2-3) untuk tiap bola,” kata penjual es krim keliling, Tanvir Ahmad.

Pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, SEALs, menyerbu rumah itu 1 Mei lalu. Hasilnya, lima orang terbunuh, termasuk Bin Ladin, 54 tahun, dan putranya, Khalid, 22 tahun.

Tentu saja, hal ini mengundang kecurigaan. Menurut Daniel Alvi, remaja 16 tahun yang kerap bermain bola dan kriket di depan kediaman Bin Ladin, ia saban hari melihat seorang lelaki pulang mengendarai minibus Suzuki warna merah dengan bawaan seekor kambing hidup.

Tukang susu langganan keluarga Bin ladin juga hanya menunggu di luar tiap kali mengantar pesanan. Ia juga tidak pernah membunyikan bel di pagar rumah itu.

Sampai-sampai, kata Daniel, muncul selentingan di warga sekitar yang tingganl di rumah berlantai tiga itu adalah keponakan Baitullah Mahsud, mendiang pemimpin Taliban di Pakistan yang tewas karena serangan rudal Amerika.

TELEGRAPH/FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya