Pasukan Inggris Diperintahkan Tinggalkan Afganistan  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Mei 2011 07:23 WIB

Tentara Amerika Serikat berjaga-jaga setelah terjadi penyerangan di markas PBB, di Kabul, Afganistan(2/4). AP/Musadeq Sadeq

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perdana Menteri Inggris David Cameron telah memicu kemarahan pemimpin militer setelah meminta ratusan pasukan Inggris ditarik dari Afganistan dalam beberapa minggu ini.

Menyusul tewasnya Usamah bin Ladin, Cameron semakin bertekad untuk mulai mengakhiri misi Afganistan. Dia telah mengatakan kepada pemimpin militer bahwa dia akan memulai penarikan musim panas ini, di saat AS juga mulai mengurangi jumlah pasukannya.

Tapi, para komandan Inggris telah memperingatkan David Cameron bahwa kebijakan itu bisa membahayakan misi kontra-pemberontakan, yang memungkinkan Taliban merebut kembali wilayah dan dukungan rakyat.

Sebagai kompromi, pemimpin militer dengan berat hati menyusun rencana untuk menarik 450 dari 10 ribu tentara Inggris dari Afghanistan. Cameron akan menyetujui penarikan itu bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat ia mengunjungi London akhir bulan ini.

Pasukan Inggris bisa meninggalkan Afganistan secepatnya Juli, ketika penarikan mundur pasukan AS dimulai.

Namun, sumber Whitehall mengatakan pimpinan militer, yang dipimpin oleh Kepala Staf Pertahanan Jenderal Sir David Richards, masih menolak permintaan Cameron untuk mengurangi jumlah pasukan saat ini.

Para pemimpin militer disebut telah mengatakan kepada Perdana Menteri bahwa "kekuatan" tentara di pusat Helmand seharusnya tidak dikurangi.

Mereka mengharapkan tidak ada pasukan tempur ditarik tahun ini. Sebaliknya, pembicaraan di Whitehall berfokus pada pengidentifikasian bagian yang bisa dikurangi, seperti juru masak dan pegawai administrasi yang bisa meninggalkan tahun ini tanpa mempengaruhi misi pusat.

Cameron telah mengatakan bahwa misi perang Inggris di Afganistan harus berakhir pada tahun 2014, pada saat pemilihan umum berikutnya.

Sebuah sumber pemerintah mengatakan bahwa pembunuhan Usamah telah meningkatkan "rasa urgensi" Cameron tentang mengakhiri misi Afganistan.

TELEGRAPH | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya