Obama Perintahkan Eksekusi Usamah Bin Ladin  

Reporter

Editor

Rabu, 4 Mei 2011 10:30 WIB

Osama bin Laden di Afghanistan pada April 1998. Pada akhir Januari 2011, Usamah sempat muncul dalam rekaman audio mengancam Presiden Nicolas Sarkozy untuk menarik pasukannya dari negara-negara Muslim. AP

TEMPO Interaktif, Washington- Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ternyata mengizinkan Tim 6 Navy Seal untuk mengeksekusi Usamah Bin Ladin. Itulah salah satu alasan mengapa pasukan elite tersebut mengeksekusi mati pemimpin Al-Qaidah yang tidak bersenjata pada detik-detik terakhirnya.

"Kewenangan kami di sini adalah membunuh Bin Ladin," demikian ditegaskan Direktur CIA Leon Panetta, Selasa, 3 Mei 2011. Tim 6, lanjut Panetta, bisa saja meringkus hidup-hidup Usamah jika buronan nomor wahid Amerika itu ternyata menyerah dan tidak mengancam keselamatan tim. Namun, Obama telah memberikan kewenangan penuh untuk membunuh Usamah.

Saat diserbu Ahad lalu, Usamah ternyata tidak bersenjata. Meski demikian, CIA tetap melakukan eksekusi mati karena Usamah memperlihatkan gerakan mencurigakan yang dapat mengancam keselamatan anggota tim dan juga karena izin dari Obama.

Guna memberikan fakta tentang kematian Usamah, Panetta mengatakan pemerintah suatu saat akan mempublikasikan foto-foto penyerbuan tersebut. Saat ini Gedung Putih masih memperdebatkan apakah perilisan foto tersebut aman atau setidaknya berisiko minim.

AP | SUNARIAH

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya