Giliran WikiLeaks Bongkar File Guantanamo  

Reporter

Editor

Senin, 25 April 2011 09:15 WIB

AP/Brennan Linsley
TEMPO Interaktif, Guantanamo - WikiLeaks kembali menguak dokumen rahasia tentang interogasi ratusan teroris, termasuk Hambali, yang ditahan di penjara militer Amerika Serikat Teluk Guantanamo. Dokumen ini dikenal dengan sebutan "File Guantanamo".

Dokumen tersebut, salah satunya, berisi ancaman Al-Qaidah menyerang obyek vital milik Barat dengan bom nuklir jika mereka berani menangkap atau membunuh pemimpin teroris, Usamah bin Ladin. Data itu diambil dari 700 tahanan di mana 150 orang di antaranya tidak terkait dengan terorisme.

Telegraph melaporkan dokumen Wikileaks menyebutkan dari 700 tahanan di Guantanamo hanya ada 220 tahanan yang dinilai berbahaya. Sebanyak 380 orang lainnya hanya setingkat prajurit yang dengan mudah dimanfaatkan. Sebagian besar adalah anggota Taliban atau ekstremis yang melakukan perjalanan ke Afganistan.

Adapun 150 orang yang tidak bersalah tapi ditangkap adalah warga Afganistan yang berprofesi sebagai petani, koki,atau sopir. Seluruh tahanan di Guantanamo mengalami siksaan, stres dan kurang tidur. Dalam dokumen WikiLeaks itu tidak disebutkan metode tentara Amerika menginterograsi tahanan.

Tahanan yang paling berbahaya di Guantanamo adalah Khalid Sheikh Mohammed. Ia adalah komandan operasional Al-Qaidah sekaligus dalang serangan 9/11. Khalid juga merencanakan serangan Al-Qaidah di seluruh dunia termasuk di Asia, Afrika, Amerika, dan Inggris. "Kami punya banyak cara menghancurkan Amerika dan sekutunya," kata Khalid dalam Telegraph, Senin (25/4).

Teluk Guantanamo dibuka Pemerintah Amerika pada Januari 2002 di sebuah pangkalan militer di Kuba. Inilah fasilitas Amerika menahan pelaku terorisme tanpa pengadilan. Serangkaian teknik penyiksaan gaya kolonial dipraktekkan kepada para tahanan.

Sebelumnya, Barack Obama berjanji akan menutup Guantanamo. Namun, Presiden AS itu ragu di tengah kekhawatiran banyaknya bukti yang mengungkapkan pelanggaran hak asasi manusia di kamp tahanan tersebut.

RUDY I TELEGRAPH

Berita terkait

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

37 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.

Baca Selengkapnya

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.

Baca Selengkapnya

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.

Baca Selengkapnya