Radiasi Setara Chernobyl, TEPCO Belum Menyerah  

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 00:34 WIB

Masataka Shimizu. AP/Eugene Hoshiko
TEMPO Interaktif, Tokyo - Presiden Tokyo Electric Power Company (TEPCO) Masataka Shimizu kemarin mengatakan para pekerjanya masih terus bekerja untuk mengatasi krisis nuklir yang telah berlangsung selama sebulan itu. Terlebih paparan zat radioaktif telah mencapai level 7 dari ambang batas kewajaran yakni level 5.

"Sebagaimana instruksi bapak Perdana Menteri Kan kami bekerja guna mencari solusi secara detil," kata Shimizu dalam jumpa pers di Tokyo. Singkat kata, ujar dia, TEPCO berupaya mencari cara guna mendinginkan reaktor dan menyetop penyebaran zat radioaktif. "Kami tengah berupaya sekuat tenaga."

Shimizu, yang semasa krisis terbaring di rumah sakit akibat terkena hipertensi itu, tak lupa kembali meminta maaf. Maklum saja para pemrotes turun ke jalan di sepanjang kantor TEPCO di Tokyo menuntut agar Shimizu mundur. Namun di hadapan pers Shimizu enggan berkomentar soal desakan itu.

Warga jengkel lantaran musibah yang disebabkan gempa dan tsunami itu telah menghambat produksi dan ekspor Jepang. Apalagi gara-gara paparan radiasi tersebut, sejumlah negara amat berhati-hati terhadap produk-produk yang diimpor dari Jepang. Pemerintah Jepang sendiri juga telah melarang penjualan produk-produk yang berasal dari dekat reaktor.

Sejumlah perusahaan di sentra kawasan timur laut yang terkena dampak gempa paling parah pun kini kesulitan beroperasi lantaran pasokan listrik kurang memadai akibat krisis di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Krisis listrik membuat pemerintah menerapkan pemutusan listrik bergilir, yang menghambat produksi di sejumlah pabrik.

Senin kemarin Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 7,1 skala richter dan menewaskan tiga orang dan memicu alarm tsunami. Alhasil, reaktor nomor 4 sempat terbakar. Para pekerja yang tengah berupaya memperbaiki PLTN Fukushima Daiichi terpaksa dievakuasi.

Sistem pendingin PLTN itu hancur akibat gempa dan tsunami yang menghantam Jepang bulan lalu. Para pekerja kini tengah berupaya mengendalikan suhu sejumlah reaktor nuklir di PLTN tersebut. Selain merusak PLTN Fukushima, gempa dan tsunami menyebabkan lebih dari 28.000 orang tewas atau hilang dan 150.000 lainnya tinggal di pengungsian.

| AP | REUTERS | KYODO | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

29 September 2017

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

Indonesia membuka peluang kerja sama kawasan industri dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

24 Januari 2013

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

Pemerintah Bank Sentral Jepang sepakat tambah dana stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Baca Selengkapnya

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

5 Desember 2012

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Masalah keuangan menjadi salah satu alasan pria Jepang melajang.

Baca Selengkapnya

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

2 Desember 2012

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo.

Baca Selengkapnya

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

22 Mei 2012

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

Memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel.

Baca Selengkapnya

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

29 Maret 2012

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

Cina paling banyak menjatuhkan hukuman gantung.

Baca Selengkapnya

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

18 Februari 2012

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

Operasi jantung bypass Kaisar Akihito berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

18 Februari 2012

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

Kaisar Jepang Akihito menjalani operasi jantung di rumah sakit Universitas Tokyo.

Baca Selengkapnya

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

8 Desember 2011

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan
independen.

Baca Selengkapnya

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

7 Desember 2011

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

Anjing tertua sebelumnya berasal dari Australia, mati pada 1939.

Baca Selengkapnya