TEMPO Interaktif, Kabul - Pemerintah Amerika Serikat meminta maaf atas foto tentaranya yang berpose ceria dengan jenazah warga Afganistan yang terluka. Diduga warga itu dibunuh sebelumnya oleh "tim pembunuh".
Dalam sebuah foto, tentara Amerika Jeremy Morlock berpose dengan wajah nyengir sambil menjambak seorang warga Afganistan yang penuh luka dengan baju compang-camping. Pemuda Afganistan itu diperkirakan telah tewas di tangan Morlock dan timnya dalam sebuah operasi militer.
Foto itu diambil Januari 2010, saat pasukan Amerika menyerang sebuah desa di provinsi Kandahar. berdasarkan hasil investigasi Majalah Jerman Der Spiegel, pemuda Afganistan itu sedang diperiksa dalam pemeriksaan rutin. Ia mengangkat kaosnya untuk memperlihatkan tidak ada bom bunuh diri yang disembunyikan dalam pakaiannya.
Morlock lalu melemparkan granat ke arah pemuda anak petani itu disertai tembakan oleh teman satu timnya. Namun, dalam sebuah investigasi, mereka mengaku diancam granat oleh pemuda itu.
Morlock dan timnya lalu bergantian mengabadikan peristiwa itu dalam tiga foto. Satu foto, seorang tentara berpose sambil merokok dengan jenazah pemuda di sampingnya. Foto kedua salah seorang tentara menjambak jenazah sambil tersenyum. Dan foto ketiga dua jenazah diikat menjadi satu di sebuah tiang.
Tentara Amerika Serikat meminta maaf atas foto-foto tersebut dan menyebut tindakan tentara Amerika itu tidak berprikemanusiaan dan berlawanan dengan standar dan nilai-nilai tentara Amerika.
Amerika khawatir menyebarnya foto itu akan mengakibatkan memanasnya opini publik di Afganistan.
THE TELEGRAPH | GUARDIAN | AQIDA
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya