WNI di Libya Dievakuasi Sore ini ke Tunisia  

Reporter

Editor

Jumat, 25 Februari 2011 15:22 WIB

Seorang warga Mesir membawa barang miliknya, melintas perbatasan Libya-Mesir, untuk kembali ke negerinya (23/2). Ribuan warga asing meninggalkan Libya akibat kondisi negara tersebut yang semakin memburuk. AP/Tarek Fawzy
TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga negara Indonesia yang berada di Libya, mulai dievakuasi hari ini ke Tunisia. Mereka akan dijemput dengan menggunakan pesawat Tunis Air. "Sore hari ini waktu Tripoli, evakuasi mulai dilakukan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene kepada Tempo, Jumat (25/2).

Dari 201 WNI itu, kata dia, sebagian besar adalah karyawan PT Wijaya Karya Tbk. Saat ini ada 875 WNI yang tinggal di Libya, dan mereka akan dievakuasi secara bertahap mulai hari ini.

Selama hampir dua pekan terakhir kondisi Libya, khususnya di kota-kota seperti Tripoli dan Benghazi mencekam akibat aksi protes untuk meminta pemimpin Libya Muammar Qadhafi turun. Aksi itu mendapat reaksi keras dari Qadhafi. Diperkirakan ribuan orang tewas di tangan militer yang pro Qadhafi..

Evakuasi warga Indonesia itu bersifat sukarela, menurut Michael pemerintah tidak akan memaksa warga keluar dari Libya jika mereka masih merasa aman. Termasuk tenaga kerja yang bekerja untuk keluarga Qadhafi, tidak ada paksaan bagi mereka. Namun, mereka yang ingin dievakuasi diminta mendaftar ke kedutaan RI di Tripoli.

Saat ini komunikasi dengan Kedutaan RI di Libya sendiri berlangsung tersendat-sendat. Meski Kedutaan telah mengantongi data warga Indonesia, mereka memerlukan komunikasi untuk kelancaran evakuasi.

Kondisi bandara di Tripoli sendiri sekarang ini sangat padat, dipenuhi warga berbagai negara yang ingin keluar dari negara itu. Namun, pesawat yang akan membawa warga Indonesia, diperkirakan tidak mendapatkan hambatan, dan tidak memerlukan izin khusus.

Aqida Swamurti

Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya