Aljazair Segera Cabut Undang-Undang Darurat  

Reporter

Editor

Selasa, 15 Februari 2011 15:02 WIB

Demonstrasi pro demokrasi di Aljazair. AP/Sidali Djarboub
TEMPO Interaktif, Aljir - Pemerintah Aljazair bakal mencabut Undang-Undang Daruratnya menyusul tuntutan reformasi yang diserukan ribuan demonstran beberapa waktu lalu. "Segera, kami akan membahas. Saya sampaikan undang-undang darurat akan dicabut dalam beberapa hari mendatang," kata Menteri Luar Negeri Aljazair Mourad Medelci, Senin (14/2).

Dengan dicabutnya undang-undang tersebut berarti kebebasan berekspresi dan berpendapat diperbolehkan. Namun, ia mengingatkan kebebasan itu tetap harus sesuai dengan aturan.

Pengumuman tentang pencabutan undang-undang darurat itu disampaikan setelah pendemo anti pemerintah menyerukan perubahan kekuasaan. Dalam demonstrasi itu terjadi bentrokan antar pendemo dan polisi yang berusaha menghalau mereka.

Pemerintah meremehkan aksi itu sebagai gerakan minoritas. "Saya kira dari satu aksi ke aksi lainnya tidak akan bertambah," kata salah seorang pejabat pemerintah.

Dalam aksi protes itu sebanyak 100 orang ditangkap di Aljir, Sabtu lalu. Namun pemerintah menyatakan mereka kini telah dibebaskan semua.

Undang-undang Kedaruratan telah diberlakukan sejak 1992 untuk meredam perang sipil yang diperkirakan Amerika telah menewaskan lebih dari 150 ribu orang.

Awal bulan ini Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika mengatakan akan mencabut larangan demonstrasi dalam waktu dekat.

Aksi demonstrasi di negara itu menuntut berbagai masalah termasuk pengangguran, tingginya harga makanan, dan korupsi. Tuntutan itu tak jauh berbeda dengan tuntutan pendemo di Mesir dan Tunisia.

CNN | AQIDA SWAMURTI

Berita terkait

Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Meninggal

18 September 2021

Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Meninggal

Mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika seorang veteran perang kemerdekaan Aljazair, telah memerintah Aljazair selama 20 tahun wafat pada Jumat.

Baca Selengkapnya

Aljazair Mengusir 150 Wartawan Asing, Jurnalis Maroko Urutan Pertama

2 Mei 2017

Aljazair Mengusir 150 Wartawan Asing, Jurnalis Maroko Urutan Pertama

Jurnalis lainnya yang dicegah masuk ke Aljazair berasal dari Mesir dan negara-negara Teluk.

Baca Selengkapnya

Soal Ujian Bocor, Aljazair Blokir Facebook dan Twitter  

21 Juni 2016

Soal Ujian Bocor, Aljazair Blokir Facebook dan Twitter  

Aljazair telah memblokir situs jejaring sosial Facebook dan Twitter menyusul kebocoran soal ujian siswa.

Baca Selengkapnya

Klinik Ini Merawat Korban yang Kecanduan Facebook

8 Juni 2016

Klinik Ini Merawat Korban yang Kecanduan Facebook

Pecandu Facebook dikhawatirkan menjadi target perekrutan kelompok-kelompok ekstrem.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Cina Bangun Masjid Terbesar di Dunia di Aljazair

7 Mei 2016

Perusahaan Cina Bangun Masjid Terbesar di Dunia di Aljazair

Aljazair sedang membangun masjid terbesar di dunia yang disebut sebagai pelindung dari Islam radikal.

Baca Selengkapnya

Perang Etnis Barbar Melawan Arab di Aljazair, 22 Tewas

9 Juli 2015

Perang Etnis Barbar Melawan Arab di Aljazair, 22 Tewas

Dirusak oleh kaum begundal.

Baca Selengkapnya

Rekan Sering Diserang, Polisi Aljazair Demo  

15 Oktober 2014

Rekan Sering Diserang, Polisi Aljazair Demo  

Sekitar 300 polisi Aljazair berdemo menuntut perlindungan setelah rekan-rekannya di selatan Ghardaia sering menjadi korban serangan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Militer Aljazair Jatuh, Dua Awak Tewas

14 Oktober 2014

Pesawat Militer Aljazair Jatuh, Dua Awak Tewas

Menteri Pertahanan Aljazair mengatakan sedang membentuk komite investigasi untuk menyelidik jatuhnya pesawat Sukhoi Su-24 itu.

Baca Selengkapnya

Air Algerie Dipastikan Jatuh

24 Juli 2014

Air Algerie Dipastikan Jatuh

Pesawat Air Algerie yang hilang dipastikan jatuh setelah sempat mengubah rute karena badai.

Baca Selengkapnya

50 Warga Prancis Hilang di Insiden Air Algerie

24 Juli 2014

50 Warga Prancis Hilang di Insiden Air Algerie

Air Algerie mencatat ada 50 warga negara Prancis dalam pesawatnya yang hilang kontak.

Baca Selengkapnya