Gadis Ini Kecanduan Makan Sabun

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2011 10:23 WIB

Tempestt Henderson. Foto: Daily Mail
TEMPO Interaktif, Florida - Tempestt Henderson punya kebiasaan aneh. Gadis 19 tahun ini kecanduan makan sabun. Dalam satu minggu dia bisa menghabiskan sedikitnya 5 batang sabun.

Henderson bukan hanya ketagihan makan sabun batangan tapi juga sabun untuk cuci pakaian dia makan. Dokter sudah mengingatkan Henderson tapi dia mengaku tak bisa menghentikan kebiasaannya tersebut.

"Aku masih ingat ketika pertama kali makan sabun, rasanya manis dan asin, aku langsung ketagihan," kata Henderson seperti dikutip dari laman Daily Mail, Senin (7/2). "Ketika aku mandi, aku suka menjilati busa sabun, rasanya nikmat."

Henderson, yang tengah belajar sebagai perawat tahu kebiasaannya ini sangat berbahaya. Tapi, lagi-lagi dia tak bias menahan untuk menjilati sabun ketika dia bangun tidur. "Saat makan sabun, aku merasa lebih bersih dibandingkan menggunakannya untuk mandi."

Setelah enam bulan makan sabun, Henderson menemui dokter dan memeriksakan kondisinya. Setelah diperiksa, dokter mengambil kesimpulan Henderson mengalami gangguan kesehatan yang amat langka, namanya PICA, gangguan jiwa ini mendorong seseorang untuk makan yang bukan makanan.

Para penderita PICA ini biasanya suka makan besi, koin, kapur, baterai bahkan pasta gigi. Mereka biasanya terdorong makan benda yang bukan makanan ini karena kekurangan mineral. Tapi bagi Henderson, dokter yakin pemicunya adalah stres.

Henderson mengakui yang dikatakan dokter kemungkinan benar. "Aku stres ketika ditinggal pacarku, Jason. Kami berpisah, karena dia kuliah bisnis di Kansas," katanya. "Aku minta untuk terus berhubungan, tapi dia menolak, baginya semua sudah berakhir, aku stres," ujar dia.

Henderson semakin stres ketika juga harus kuliah di tempat lain yang jauh dari keluarga. "Tidak ada pacar dan keluarga membuatku makin stres, aku kesepian dan depresi."

Dokter Barton Blinder, ahli PICA mengatakan bila Henderson tidak menghentikan kebiasaannya ini bisa berbahaya. Sebab, sabun mengandung kimia dan racun. Sabun bisa merusak metabolisme tubuh Henderson.

Henderson kini sedang terapi untuk mengobati kecanduannya akan sabun. Semua sabun batang dan sabun cuci serbuk diganti dengan cair. "Aku memang tidak tertarik dengan sabun cair," kata Henderson.

Henderson juga diminta sering jalan kaki dan menghindari tempat-tempat yang banyak sabun, seperti kamar mandi dan tempat cuci pakaian. Akhirnya, Henderson sejak September 2010 terbebas dari kecanduan makan sabun.

PGR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya