Rusuh di Tunisia Dikecam

Reporter

Editor

Kamis, 13 Januari 2011 06:28 WIB

Foto: aljazeera.net

TEMPO Interaktif, Brussel - Uni Eropa kemarin mengecam pemberangusan para demonstran di Tunisia dan menyatakan penggunaan kekuatan polisi berlebihan. Kekerasan beberapa hari terakhir di negeri Afrika Utara itu, menurut sumber resmi, menewaskan 23 orang. Beberapa kelompok pembela hak asasi manusia menyebutkan, angkanya lebih besar.

Juru bicara untuk Kepala Hubungan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Maja Kocijancic, menyebutkan Uni Eropa prihatin. "Kekerasan itu tak bisa diterima. Perusuh harus diburu dan diadili." Dia mendesak dibebaskannya para blogger, jurnalis, pengacara, dan warga yang ditahan karena demonstrasi damai. "Pemerintah Tunisia harus bertindak meredakan ketegangan dan mengatasi isu-isu sosial."
Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali kemarin memecat Menteri Dalam Negeri dan memerintahkan semua yang ditahan dalam bentrokan melawan polisi dibebaskan. Perdana Menteri Mohammed Ghannouchi mengumumkan Ahmed Friaa sebagai Menteri Dalam Negeri baru.
Ben Ali, 74 tahun--yang beberapa hari lalu menuding perusuh persis teroris--membuat perubahan dramatis pasca-gelombang kerusuhan berdarah terbesar dalam beberapa dekade itu. Keputusasaan atas melonjaknya angka pengangguran dan korupsi di Tunisia telah menyulut rentetan protes, yang merupakan tantangan paling signifikan Presiden Ben Ali. Ratusan tentara dikerahkan ke pusat Ibu Kota Tunis.

l Reuters | AP | Dwi Arjanto

Berita terkait

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia

Baca Selengkapnya

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.

Baca Selengkapnya

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.

Baca Selengkapnya

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.

Baca Selengkapnya

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.

Baca Selengkapnya

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.

Baca Selengkapnya

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.

Baca Selengkapnya

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...

Baca Selengkapnya