Bom Kembar Hantam Irak, 17 Orang Tewas

Reporter

Editor

Selasa, 28 Desember 2010 13:11 WIB

Serangan dua buah bom di Ramadi, 115 kilometer barat Baghdad, Irak. AP
TEMPO Interaktif, Ramadi - Dua bom kembar menghantam kantor pemerintah di Ramadi, Irak barat, Senin (27/12), menewaskan 17 orang. Demikian keterangan disampaikan deputi Menteri Dalam Negeri.

Ini merupakan serangan kedua yang terjadi pada bulan ini. Sebelumnya, gedung dewan provinsi dan markas besar kepolisian untuk provinsi Anbar diserang bom.

"Jumlah korban tewas 17 orang, 50 hingga 60 orang cedera," kata Letnan Jenderal Hussein Kamal, deputi Menteri Dalam Negeri, kepada Reuters.

Gubernur Anbar Qassim Mohammed mengatakan, ledakan pertama mengenai sebuah minibus sedangkan bom kedua dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri yang berjalan kaki.

"Perdana Menteri (Nuri al-Maliki) memerintahkan melakukan penyelidikan di gedung (ini)," ujar Kamal.

Anbar merupakan provinsi padang pasir yang menjadi jantung pertahanan para pemberontak setelah Amerika Serikat memimpin invasi pada 2003. Ramadi dan Falujjah, menurut saksi mata, salah satu tempat benteng pertahanan perang mereka.

Meskipun secara keseluruhan tingkat kekerasan di Irak menurun drastis sejak puncak kerusuhan sektarian pada 2006-2007, bom dan serangan masih berlangsung saban hari. Sedangkan para pemberontak masih melakukan serangan.

Ledakan yang terjadi Senin (27/12), seperti dalam siaran televisi Reuters, nampak darah berceceran di jalan. Sementara tangan pelaku bom bunuh diri tergeletak di tanah. Asam membumbung tinggi muncul dari mobil yang terbakar.

Ali Mahmoud, dokter di rumah sakit Ramadi, mengatakan rumah sakit menerima 16 mayat, berikut lima polisi serta 52 orang cedera termasuk 12 polisi. Sedangkan ruang gawat darurat diisi oleh pasien yang terluka akibat serangan bom. Rumah sakit juga dipenuhi orang yang ingin mendonorkan darahnya untuk korban luka usai mereka mendengar korban ledakan bom melalui pengumuman di masjid.

"Apa yang harus kami lakukan untuk menyelamatkan mereka? kata Talib Ali, 50 tahun, yang berada di rumah sakit untuk menjenguk putranya Mohammaed yang terluka di bagian perut dan punggung.

Serangan mematikan itu serta merta dikutuk oleh Hikmet Khalaf, wakil gubernur Anbar. Menurutnya serangan kejam itu dilakukan oleh sayap al-Qaidah di Irak.

"Tujuan al-Qaida, mennggoyang keamanan provinsi. Ini bukanlah target serangan pertama kali terhadap gedung-gedung pemerintah provinsi. Para penyerang memilih kerumunan orang di Ramadi untuk membunuh sejumlah warga sipil yang memimpin gedung pemerintah," katanya kepada Reuters.

Awal bulan ini, pasukan keamanan Irak menahan 39 militan al-Qaidah, termasuk pemimpin kelompok ini di Provinsi Anbar dan seorang pemimpin tertinggi mereka di Irak.

"Penahanan pemimpin senior al-Qaidah di Anbar bulan lalu tak menyurutkan berakhirnya perlawanan al-Qaidah sebab al-Qaidah memiliki kemampuan mengorganisir diri mereka sendiri dalam waktu cepat," kata Kamal.

"Kami mengharapkan sejumlah serangan dari al-Qaidah, tak hanya di Anbar tetapi juga di seluruh Irak berakhir, khususnya usai terbentuknya pemerintahan baru yang membuat pasukan keamanan lebih bisa melindungi dari ancaman bahaya."

Pekan lalu, Irak membentuk pemerintahan baru setelah berbulan-bulan terjadi perpecahan antarfaksi, menyebabkan terjadinya kefakuman pemerintahan.

Pada 12 Desember lalu, terjadi serangan terhadap gedung pemerintah di Ramadi, yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri menewaskan 13 orang dan melukai lusinan orang. Sedangkan Desember 2009, terjadi serangan mematikan menyebabkan 24 orang tewas dan melukai lebih dari 100 orang di luar markas pemerintahan provinsi.

ARAB NEWS | CHOIRUL

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya