Diancam Al-Qaidah, Warga Irak Batal Rayakan Natal

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2010 16:13 WIB

Gereja di Baghdad, Irak.
TEMPO Interaktif,Kirkuk - Ancaman kekerasan oleh kelompok al-Qaidah menghantui umat Kristen Irak. Mereka terpaksa membatalkan perayaan Natal yang akan berlangsung pekan ini.

Peristiwa berdarah di gereja Bagdad beberapa waktu lalu terus membayangi mereka. Tak hanya itu, peledakan rumah umat Kristiani oleh pemberontak Islam yang menyebabkan 68 orang tewas, juga masih menjadi momok menakutkan.

Selasa (21/12) lalu, kelompok al-Qaidah mengancam akan mengepung warga Kristen. Oleh karenanya, banyak warga Kristen meninggalkan rumah bahkan negara mereka terutama sejak serangan terhadap gereja beberapa waktu lalu.

Sebuah dewan yang mewakili kepentingan umat Kristen di sana menyarankan agar mereka membatalkan perayaan Natal beramai-ramai demi menghindari korban berjatuhan.

"Tak ada yang sanggup menyepelekan ancaman al-Qaidah terhadap umat Kristen Irak," kata Uskup Agung Louis Sako di Kirkuk.

Para pengurus gereja di Bagdad, sebagaimana di kota-kota Kirkuk dan Mosul, serta di selatan kota Basra, mengatakan mereka tidak akan memasang dekorasi Natal atau merayakannya di tengah malam. Termasuk mendekorasi rumah-rumah mereka. Demikian juga kehadirannya Santa Claus ditiadakan.

"Ini untuk menghindari serangan, tetapi juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kami sedih, tidak bahagia," kata Younadim Kanna, warga Kristen yang juga menjadi anggota Parlemen di Bagdad.

Pada 31 Oktober lalu, terjadi serangan terhadap gereja menyebabkan ribuan umat Kristen meninggalkan Irak. Menurut statistik kementerian luar negeri Amerika Serikat, jumlah mereka mencapai 53.700 orang.

Sejak itu pula, jelas PBB, sekitar 1000 umat Kristen menuju Kurdistan untuk menyelamatkan diri. Sedangkan, ribuan lainnya bersiap diri eksodus dari Irak.

Ancaman terakhir dilansir, Selasa (21/12), oleh kelompok Negara Islam Irak, salah satu fron al-Qaidah, di sebuah situs laman milik ekstrimis Islam secara rutin. Kelompok ini dalam ancamannya menyebutkan agar dua perempuan yang ditahan oleh Gereja Koptik Mesir dibebaskan.

Ekstrimis Muslim di Mesir menuduh Gereja Koptik menahan dua perempuan yang berpindah agama menjadi mualaf. Namun tuduhan tersebut dibantah pihak Gereja. Pesan yang disampaikan Selasa tersebut dialamatkan kepada komunitas Kristen Irak sekaligus sebagai "tekanan" terhadap Mesir.

Menanggapi berbagai kekerasan dan ancaman, Ashour Binyamin, seorang pemeluk Kristen di Kirkuk berusia 55 tahun, mengatakan dia dan keluarganya tidak akan pergi ke gereja pada saat Natal dan akan merayakannya di rumah.

"Kami membatalkan seluruh perayaan di gereja," kata Bapa Mukhlis. "Kami masih berduka atas korban yang tak berdosa akibat serangan beberapa waktu lalu."

AP | CHOIRUL







Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya