Putin dan Negara Mafia Versi Wikileaks

Reporter

Editor

Sabtu, 4 Desember 2010 06:27 WIB

Vladimir Putin. AP/RIA Novosti Alexei Druzhinin
TEMPO Interaktif, Moskow - Heboh pembocoran kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat oleh WikiLeaks menyasar Rusia. Negeri Beruang Merah itu dikecam sebagai "negara mafia". Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin pun meradang. Salah satu kawat yang bocor mulai Senin lalu itu menyebut Kremlin dibantu para penjahat dan memberi mereka dengan patronase politik, sementara para pejabat tinggi mengumpulkan uang-uang suap mirip upeti.

Menurut kawat-kawat itu, Rusia adalah korup, kleptokrasi otokrasi yang berpusat pada kepemimpinan Vladimir Putin, di mana para pejabat pemerintah, oligarki, dan kejahatan terorganisasi terhubung bersama untuk menciptakan suatu "negara mafia virtual".

Perdagangan gelap senjata, pencucian uang, tindakan memperkaya diri, perlindungan para gangster, pemerasan dan penyuapan, serta sekoper uang dan rekening rahasia bank di Siprus. Kawat-kawat diplomatik itu mencatat gambaran gelap sistem politik di mana korupsi saja totalnya diperkirakan mencapai US$ 300 miliar per tahun. Tak aneh bila sulit membedakan antara kegiatan pemerintah dan kejahatan terorganisasi.

Salah satu tuduhan yang paling mencolok yang dibocorkan WikiLeaks adalah mata-mata Rusia memanfaatkan bos mafia senior untuk operasi kriminal, seperti perdagangan senjata, lembaga penegakan hukum, dan kantor kejaksaan faktanya menjadi pelindung jaringan kriminal, dan lainnya. Dan, Putin dituduh melakukan "hal-hal terlarang" selama menjabat.

Tuduhan-tuduhan itu datang beberapa jam sebelum Putin menuju sidang komite eksekutif FIFA di Zurich buat mendukung upaya Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Putin, pada Rabu malam lalu, tiba-tiba membatalkan perjalanannya, mengeluhkan kampanye kotor untuk mendiskreditkan negerinya.

Dalam wawancara dengan CNN di Larry King Live, direkam sebelum pengungkapan terbaru, Putin meradang. Dia juga mengecam kawat-kawat itu dan memperingatkan Amerika Serikat agar tak usah menempelkan hidungnya ke dalam urusan dalam negeri Rusia.

Putin menegaskan, dia tak senang atas seorang diplomat Amerika yang menggambarkannya sebagai "Batman" dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev sebagai "Robin". "Sejujurnya, kami tidak menduga bahwa (kritik) ini bisa dilakukan dengan arogansi seperti itu. Dengan kekasaran seperti itu, dan kau tahu, itu sangat tak etis," Putin menyergah, Rabu lalu.

Tuduhan-tuduhan tersebut bersumber dari jaksa Spanyol, Jose Gonzalez, yang menghabiskan lebih dari satu dekade mencoba mengungkap kegiatan kejahatan terorganisasi Rusia di Spanyol. Pihak berwenang Spanyol telah menangkap lebih dari 60 tersangka, termasuk empat bos mafia top di luar Rusia.

GUARDIAN |CNN | DWI ARJANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya