TEMPO Interaktif, Jeddah -Seorang ulama top Arab Saudi menantang sebuah larangan perempuan mengemudi, pada Selasa (30/11) malam dengan mengatakan bahwa para perempuan seharusnya diperbolehkan untuk berpartisipasi sosial lebih luas di dalam negara yang menganut puritan Islam itu.
Arab Saudi adalah sebuah monarki yang diperintah oleh keluarga Al Saud yang beraliansi dengan para ulama untuk menerapkan secara ketat ajaran Wahabi Islam. Perempuan harus tertutup dari kepala hingga ke ujung kaki dan tidak diizinkan untuk mengemudi.
“Para ulama telah mempelajari masalah ini dan tak satupun yang menemukan bahwa satu ayat (Al Quran) yang melarang perempuan mengemudi...” kata Ahmad al-Ghamdi, Ketua Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan kawasan Mekkah.
“Saya tidak menganggap harus dilarang,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela sebuah acara untuk pemberdayaan perempuan di Jeddah, Arab Saudi. Para perempuan adalah tunduk kepada sebuah sistem “perwalian” laki-laki yang mengharuskan mereka (harus beroleh) izin dari wali mereka -ayah, saudara laki-laki atau suami- dalam rangka untuk suatu perjalanan atau, kadang-kadang bekerja.